Kategori: Haryo Pamungkas

  • Alek Melle Buku: Jangan Salahkan Masyarakat Soal Minat Baca Rendah

      Oleh: Haryo Pamungkas Sekurang-kurangnya ada dua laporan yang sering digunakan untuk menklaim rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Tapi benarkah kriteria laporan itu cukup valid? Pada 8 September 1965, menteri pendidikan sedunia berkumpul di Teheran, Iran, untuk membahas pemberantasan buta huruf bagi individu, komunitas, dan masyarakat. Konferensi bertema “World Conference of Ministers of Education on…

  • Cerpen: Sebuah Cerita di Hari Pernikahanmu

    19 Mei 2019, 17:20 WIB   Jam dinding terus berdetik: tik… tik… tik…. Hujan mengguyur di luar. Di atas kursi kayu, seorang laki-laki tua memalingkan pandang ke luar jendela loteng. Matanya menatap begitu jauh—bahkan melebihi jarak mata dan benda-benda. Sangat jauh. Dan kosong. Namun ada suatu putaran perasaan menariknya; seolah-olah membuatnya ingin melompat ke dalamnya:…

  • Gus Dur: Demokrasi Harus Diperjuangkan

    freepik Oleh : Erha Pamungkas* 12 Agustus 1978 di majalah Tempo, terbit esai Gus Dur berjudul “Demokrasi Haruslah Diperjuangkan”. Esai apik ini menjadi menariki sebab begitu berani, segar, dan tak tanggung mengumumkan keyakinan demokrasi penulisnya. “Di negeri kita,” demikian nukilan esai itu, “demokrasi belum lagi tegak dengan kokoh, masih lebih berupa hiasan luar bersifat kosmestika…

  • Yang Menghantui Perbukuan Kita

    Oleh: Erha Pamungkas* Membaca sejatinya adalah kerja purba. Sejak manusia ada, kegiatan membaca niscaya juga telah dilakukan. Mulanya membaca alam, lingkungan, dan hingga kini makna membaca berangsur-angsur tereduksi menjadi sekadar membaca teks. Membaca teks pun menjadi persoalan, setidaknya di negara kita. Dalam bentuk terumumnya (buku), minat membaca kita nyaris tersungkur—atau bahkan telah tersungkur. Pada 2019 UNESCO…

  • Terapi di Warung Kopi

    Dalam beberapa kasus, media sosial bisa begitu berisik. Kasus paling mencolok: saat pilpres lalu. Bahkan mungkin sisa-sisa kelahi dua golongan masih berlanjut hingga kini. Dan itu, sejujurnya agak menyebalkan, meskipun saya insyaf berekspresi di media sosial merupakan hak bagi penggunanya. Manusia berekspresi di media sosial; menunjukkan rupa-rupa wajah—dan saya teringat Rahwana. Sang Raksasa Rahwana memiliki…

  • Ketemu Mas Menteri di Warung Kopi

    Ada guru yang sabar, berusaha menahan-nahan sebab sadar pada pundaknyalah kecemerlangan manusia Indonesia dipertaruhkan, ujug-ujug malah jadi korban kekerasan. Ada yang tak tahan, menjewer kuping para bengal dan sudah pasti berujung tersangka. Keduanya sama-sama repot, tapi jadi murid pun tak kalah repot. Pendiam merenungi semesta dituduh tak aktif, kritis betulan dicap ngelunjak, kadang sok tahu.…

  • Komitmen Literasi untuk SDM Unggul

    Oleh: Haryo Pamungkas* Agak mengejutkan, beberapa waktu lalu novelis Eka Kurniawan menolak Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi 2019. Melalui akun facebook pribadinya, penulis buku Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas dan peraih Prince Claus Award 2018 itu memberikan klarifikasi: penolakannya bukan sekadar penolakan, bukan semacam bentuk ‘arogansi’, penolakan Eka adalah satu bentuk kritik; upaya…

  • Cerpen : Permainan Pelukan Karya Haryo Pamungkas

    pixabay Oleh: Haryo Pamungkas “Ayah, mengapa semua mendadak gelap?” Ia bertanya. Tangannya menggenggam erat tanganku. Sangat erat. Seperti mengenggam harap kuat-kuat. “Tidak apa, Sayang, kita sedang bermain menutup mata.” Aku membelai rambutnya. Pelan; mencoba memberinya ketenangan. Meski diam-diam aku mulai menyerah, air mataku mengucur perlahan. “Tapi mengapa semua menjadi lebih dingin, Ayah?” Semakin erat genggamannya,…

  • Cerpen : Pesan Misterius dan Solidaritas untuk Lombok Versi Pengarang Amatir

    Oleh: Haryo Pamungkas Bagaimana menurutmu jika Tuhan mengijinkan manusia tahu kapan ia harus mati? Apa semua akan baik-baik saja? Saya masih menatap heran layar handphone dan membaca ulang pesan itu. Saya bingung, akan saya jawab bagaimana? Adalah teman saya yang selalu melontarkan pertanyaan macam-macam. Pertanyaannya sering membuat saya bingung, ia terlalu terobsesi dengan takdir manusia.…

  • Cerpen : Cerita untuk Kekasihku Karya Haryo Pamungkas

    Cerpen Haryo .P Sebenarnya aku mulai melakukan ini selang beberapa hari selepas kepergianmu. Aku ingat saat itu, aku sering membuat cerita dan beberapa puisi untukmu. Dan setelah itu aku selalu membacakan semuanya di hadapanmu. Saat itu kamu pasti tersenyum tersipu. Wajahmu memerah seperti senja yang sendu itu. Namun sejak kepergianmu, aku memutuskan untuk tetap membacakan…