Kita Telah Mati

Aku kira kita sudah mati
Anak-anak kecil bermain telanjang
Bersama darah dan nanah
Makan batu, aksara, juga keabadian
Perempuan-perempuan mulai kehilangan badan
Tinggal kaki setangkup dan yang lain saling makan daging saudaranya
Pria-pria bersama kelamin mereka bangga di atas matahari
Jenaka dan rindang melenggak-lenggok
Dan goyang kakinya bertetes peluh
Aku congkak
Sudah lama kutinggalkan Tuhan demi sebutir cintamu
Mencoba tangisi rindu yang kian lama kian menjadi puncak bisu
Dan kalian bicarakan aku layaknya pelana yang diapit bercak dosa
Aku kira kita sudah mati
Bersama hati yang tak lagi bersinar
Uwan Urwan
discoveredmagazine.com

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Apacapa Kyaè Nabuy Madura Totor Wisata Situbondo

Apalessèran ka Pèngghir Sèrèng Blekko’

Apacapa

Mbak Una Ultah, Dirayakan dengan Gembira Bersama Warga Trebungan

Moh. Imron Ngaleleng

Kendit Harmoni : Ketika Seni Menemani

Alexong Cerpen Ramli Q.Z.

Cerpen: Perempuan yang Mengawini Senja

Cerpen

Cerpen: Sebelum Janin

Faris Al Faisal Puisi

Puisi: Merangkak Patuh

Apacapa Imam Sofyan

Mudik Sastra

apokpak Esai N. Fata

Apa Kabar Situbondo?

Cerpen Muhtadi ZL

Cerpen: Perempuan yang Suka Melihat Hujan

Apacapa Uwan Urwan

Cangkaro’ Camilan Murah

Apacapa M Ivan Aulia Rokhman

Writing Camp, Sebagai Ajang Silaturahami antar Penulis

Buku Ulas

Koruptor, Pramoedya Ananta Toer

Achmad Muzakki Hasan Buku Kiri Soe Hok Gie Ulas

Tentang Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan

Ahmad Maghroby Rahman Apacapa

Rekacipta Upacara Hodo: Belajar Dari Lenong

fulitik

Bang Zul Ajak OJK dan BI Berdayakan UMKM di Situbondo

Mahabatush Sholly Resensi

Resensi: Seribu Kebohongan untuk Satu Kebahagiaan

Agus Hiplunudin Apacapa Feminis

Instagram, Lesbian dan Kebebasan Seksualitas

Cerpen Haryo Pamungkas

Cerpen : Permainan Pelukan Karya Haryo Pamungkas

hafid yusik

Surat Terbuka untuk Kiai Muhyiddin

Buku Thomas Utomo Ulas

Ulas Buku: Novel Anak Bersudut Pandang Banyak