Puisi Mored: Sabit Hingga Purnama


Puisi-Puisi Silvana Farhani
Mawar dan Puisi
            :Zanna Faireza
Cha,
Segeralah berdoa semoga akan banyak kado di lemari kamar
Dan dariku
Kulipat kertas berisikan puisi
Kuselipkan di tangkai bunga mawar
Yang sengaja kutitipkan pada merpati putih
Dan nanti, kau akan menemukannya di depan rumahmu
Bersama pangeran tampan pujaan hatimu
Cha,
Perihal pertemuan yang tak tahu kapan akan terjadi
Di sini aku dan sahabat kecilmu selalu berharap
Semoga rindu kita akan segera tuntas
Dan senyum bergantungan di bibir kita
Annuqayah, 2019.
Amor
Sihir dia, Amor
Agar segera sama sepertiku
Dan tak selalu aku yang menggebu
Jika perlu kutuk dia, Amor
Untuk selalu mengingatku
Lantaran aku telah lelah menunggu
Namun, bukan berarti aku rapuh
Aku hanya berhenti sejenak
Menata hati yang sempat roboh
Akibat angin datang dengan kabar yang salah
Kali ini aku tak akan percaya pada siul angin
Lebih baik aku menunggu merpati datang
Dengan menggenggam surat
Karena merpati tak pernah salah membawa kabar
Amor ajari dia!
Jika sampai saat ini dia masih beristirahat
Beri tahu bahwa nasi belum sempat menjadi bubur
Annuqayah, 2019.
Janji Purnama
            ;mereka
Tadi malam,
Bersama mereka yang sengaja diundang
Purnama telah menuntaskan janjinya
Datang lalu duduk tersenyum
Memandangi serangkaian acara yang tak sengaja terjadi
Ada satu hidangan yang tak segera diracik
Sebab ada yang masih gila memandangi purnama
Meronta-ronta meminta agar dia mencium keningnya
Vil,
Silakan, selesaikan terlebih dahulu puisi malammu
Kami akan mendengarkannya hingga selesai
Im, Kuy,
Tugas kita menunggu
Hingga teman kita berhenti
Annuqayah, 2019.
Sabit Hingga Purnama
Jika datang kepadaku
Pelangi dengan lengkung paling indah
Akan segera kupatahkan ia
Lantaran ia adalah prolog dari kekecewaan
Jika datang kepadaku
Sabit dengan cahaya di setiap lengkungnya
Akan kurawat dia
Lantaran dia adalah prolog dari kebahagiaan
Menuju purnama yang melingkar sempurna
Dan kupandangi ia hingga kembali sabit
Annuqayah, 2019.
BIODATA PENULIS
Silvana Farhani, kelahiran
Sumenep, 25 Oktober 2001 di sebuah Desa Panagan Gapura Sumenep. Salah satu
siswa MA 1 Annuqayah Putri sekaligus nyantri di Pondok Pesantren Annuqayah
daerah Lubangsa Putri Guluk-guluk Sumenep Madura. Aktif di: Kompas Gapura,
Supernova Ikstida dan bisa dihubungi melalui surel
farhanisilvana7@gmail.com.

Penulis


Comments

Satu tanggapan untuk “Puisi Mored: Sabit Hingga Purnama”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

B.B. Soegiono Puisi

Puisi : Belikan Aku Seorang Pelacur Karya B.B. Soegiono

Devi Ambar Wati Puisi

Puisi: Mari Menikah

Catatan Perjalanan Ngaleleng Nur Faizah Wisata Situbondo

Gunung Panceng Adventure

Puisi Syamsul Bahri

Puisi: Di Atas Tanah

Buku Thomas Utomo Ulas

Ulas Buku: Novel Anak Bermuatan Nilai-Nilai Kemanusiaan

Buku Indra Nasution Ulas

Ulas Buku: Manusia dalam Genggaman Media

Uncategorized

Resume Buku Amba Kisah Dibalik Perang Besar Baratayudha

Irham Fajar Alifi Puisi

Puisi: Kita Tak Sendiri

Puisi Riski Bintang Venus

Puisi – Penantian yang tak Berujung

Ahmad Zaidi Cerpen

Cerpen: Malam yang Dingin, Pantai, dan Senja

Aditya Ardi N Anwarfi Puisi

Puisi-puisi Aditya Ardi N: Memorabilia Wartel

Buku Thomas Utomo Ulas

Ulas Buku: Perjalanan Melarikan Luka

Apacapa Randy Hendrawanto

Pemilihan Tidak Langsung Mengebiri Hak Politik Rakyat

Buku Ulas

Cinta Tak Pernah Tepat Waktu dan Badai Kenangan

Andhy Kh Cerpen

Cerpen : Hujan di Paris Karya Andhy Kh

Apacapa Nur Hasanah

Pemanfaatan Tanaman Lidah Buaya Sebagai Produk Kosmetik dan Obat Kesehatan Manusia

Apacapa Riski Bintang Venus

Optimalisasi Peran dan Kreativitas Pemuda Melalui Pendidikan Berkarakter Menuju Situbondo Bersaing

Cerpen Moh. Rofqil Bazikh

Cerpen: Matinya Penyair Bukad

Agus Hiplunudin Cerpen

Cerpen – Dendam Amba

Buku Resensi Thomas Utomo Ulas

Resensi: Rahasia di Balik Pakaian Buatan Nenek