Puisi-puisi Kurliyadi: Yang Kita Ingat

 

YANG
KITA INGAT

 

jalan sedikit
menikung, pagar-pagar kebun pohon berduri

dengan mata
telanjang kau akan melihat luas segara

terkadang
kami anak-anak kuat memanjat dan 
berteriak

menyebut
nama-nama ikan dan lokan ataupun nama pahlawan,

berteriak
lagi pada pesawat-pesawat yang terbang di atas bubungan rumah

meminta uang
kapaaaal menta’a pessenaaaa”

 

di tepian
pantai pasir-pasir memberikan cara lain

agar bisa
dipilah dijual sebagai larutan penyegar kehidupan

siapa saja
boleh ambil bagian agar halaman rumahnya tetap

terlihat
bersih, jauh dari keburukan-keburukan yang lain.

terkadang
ayah akan tetap melaut meski angin barat menakutkan perasaan ibu,

seperti
arungan yang dalam ayah selalu mendalamkan niat

sebab ikan
tak selalu berjanji untuk dibawa pulang

dimana
berjuang di laut adalah cara lelaki membuktikan batang kesaktian

 

ibu adalah
pelayaran terakhir ayah, baginya segala di mata ibu

adalah
istana, di mana hati pikiran merajut banyak kisah fana,

seperti asin
laut di tubuh ayah tak selalu asin di lidah ibu

namun senyum
ibu menjadi air lautan yang luas tanpa

merasakan
gelombang datang silih berganti

ingin menutup
pintu hati yang terbuka suci

sebagai jalan
lain menuju selatan ke utara dari amukan godaan rajut asa

 

 

yang kita ingat
tetap akan sama, tanah-laut dan langit

mengabdi
kepada wangi tanah
nemor yang
kering dan

basah hujan nembhara’nya

yang datang
sebagai gurindam musim

selalu
dirindukan sebagai wahyu kepulangan

di mana usia
kita melepaskan masa kanak tak sia-sia

 

Gili
genting 2023

 

 

 

LEMARI

 

di dalam hati
seorang pendengar setia

radio adalah
cara asyik melebihi kebahagiaan yang lain

tiada lagi
rahasia di simpan

dalam lemari
tua yang kau beli di toko perabotan tahun lalu

setiap kali
pintu terbuka kau selalu tersenyum

bersama senja
kian tua lebih dari tanggal tua

 

tas jinjing,
sepatu dan payung selalu tersimpan rapi

hujan begitu
ramah menyapa dan matahari tetap tumbuh sebagai penyedap rasa

air sungai
dan laut tumbuh subur di kail dan perut ikan

tak perlu khawatir
untuk makan hidup yang kian meradang sakit

 

kita ternyata
manusia yang menyerupai lemari

menyimpan
segala rahasia yang terkadang tak penting

menyimpan bau
kenangan yang amis waktu membuang usia

juga
terkadang lupa bagaimana menyimpan baju dan celana

sebab kita
mesti mengingat bagaimana asal mula lemari dan isinya

 

 

Gili
genting
2023

 

 

 

KASET
JADUL

 

telah aku
putuskan bagaimana menjumpaimu

seiring
waktu, seiring usia tak ingin cepat tua

seperti kaset
jadul terus saja di putar di kamar ibu

terkadang ibu
tak akan beranjak memasak

sebelum ida
laila menyanyikan sepiring berduanya

katanya ia
mengingat bapak yang sedang berlayar di rantau orang

 

seperti
menemukan bahasa lain

lagu-lagu
jadul ibu menghipnotis duniaku

membawa
seperangkat bagian intim, mengudara dan mabuk

terkadang aku
ikut bernyanyi, joget bahkan aku lupa

sudah berapa
lagu diputar berkali dan serupa

aku sadar ini
sudah terlalu manis seperti gula merah

di dalam
kolak pisang raja

 

kaset jadul
adalah cara terbaik memutar kenangan

bahkan
larik-lariknya menggelitik dan memang sesuai

tidak seperti
zaman sekarang, saat aku beranjak dewasa

ada beberapa
lagu yang melebihi umur pendengarnya

dan
larik-lariknya hanya berita lain dari penderitaan diri sendiri

tak sesuai
kehendak hati dan nilai agama juga etika bangsa

 

Gili
genting 2023

 

 

SAJAK
TUKANG BANGUNAN

 

di mana ayah
belajar nama-nama obeng dan paku

pegang palu
juga cara mengukir kayu

sedangkan
bangku sekolah selalu gagal didudukinya

hanya sebatas
berangkat lalu pulangnya mencuri kelapa

dan singkong
milik tetangga di kebun-kebun

 

di tangannya
segala yang masih bisa digergaji dan dipaku

ia jadikan
hal-hal yang diperlukan ibu atau nenek

seperti
tempat mengeringkan ikan, kandang anak ayam dan dara

di dapur atau
di dalam rumah yang semakin sempit saja

 

terkadang
pekerjaan memanggil

entah berat,
hal kecil seperti memperbaiki kusen pintu

ia hanya tahu
dan melihat-lihat terlebih dahulu

sebelum tahu
cara memperbaiki dan memahat lalu memaku

tak ada lain
hanya sebagai cara kerja agar tak menganggur

sebagian upah
untuk dibelikan sebungkus kretek

dan sisanya
diberikan sama ibu dibelikan bahan baku

 

hanya tukang
bangunan yang kerjanya otodidak

tanpa mesti
sekolah, membaca dan membayar pajak

di sana ayah
sering menyelesaikan dunia tanpa aturan

sebab pulang
pergi tergantung mandor dan kesehatan

sajak ini
ditulis sebagai pengingat

bahwa segala
pekerjaan tetaplah kerja keras

meski gaji
belum bisa membuat kebahagiaan berlipat

namun ada
saja rezeki tak terduga dari segala pekerjaan yang ada

 

Gili
genting 2023

 

 

 

 

RANJANG

 

kata-kata
selalu tumbuh bersama sorot lampu kamar

kata-kata
yang luput dari embusan musim

berjalan
seperti lipstik di balik bibirmu yang ranum

ada wajah
rembulan gambar boneka

selagi ada
waktu mari bercerita, mari bercinta sampai pagi cerah

 

di sanalah
tempat paling nyaman

entah sebagai
luapan rasa lelah atau hanya pembungkus bahagia

dan pereda
sedih, nyeri tangis basah air mata

atau sebagai
hal lembut selain elusan tangan kekasih

sebab bantal
guling menjadi teman paling nyaman

tanpa
memikirkan hujan di luar semakin merendam halaman

 

di atas
ranjang segala peristiwa tak terduga

di atas
ranjang gema musik mengiringi tidur panjang

di mana mimpi
terkadang datang sebagai kasih damai

melempar
kenyataan ke dalam kesunyian yang menunggu giliran tayang

 

Gili
genting 2023

 

 

 

DAUN-DAUN
ALAM

 

aku melihat
daun-daun alam

aku melihat
subur palawija

aku melihat
tanah-tanah alam

aku melihat
sawah jadi mal dan perumahan

 

aku melihat
hujan-hujan alam

yang tumbuh
banjir di pekampungan

aku melihat
sungai-sungai alam

tidak lagi
kuat menahan tumpahan hujan

 

aku melihat
rumah-rumah alam

mewah di
sana, rapuh di sini

aku melihat
alam-alam indonesia

hanya desa,
kota sudah penuh derita

 

 

2023

 

 

 

Biodata Penulis

Kurliyadi
kelahiran kepulauan Giligenting Sumenep Madura, Alumni Pondok Pesantren Mathali’ul
Anwar pangarangan sumenep. Menulis cerpen dan sajak, beberapa karyanya
ditayangkan di beberapa media massa sekarang aktif di forum Kelas Puisi Bekasi buku
kumpulan puisi pertamanya “saatnya menulis puisi untuk daerah tubuhmu dan
sekitarnya (poiesis 2021) dan menjadi salah satu buku nominasi dalam rangka
hari puisi indonesia 2021 dan sekarang berdagang toko kelontongan, beralamat
Toko Zayadi madura di Jalan pamengkang raya dusun 2 blok pahing Rt.02 Rw. 03
kelurahan pamengkang kecamatan mundu, kabupaten cirebon kota cirebon. Penulis
bisa dihubungi lewat email : kurliyadi.khuzaimah@gmail.com
dan nomor telepon : 082215788844
.


ILUSTRATOR

@Anwarfi, alumni DKV
Universitas Malang tahun 2017, freelance designer, owner @diniharistudio
Situbondo.

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mored Moret Nur Akidahtul Jhannah Puisi

Puisi Mored: Bunga Perkasa dan Puisi Lainnya

Cerpen Fahrus Refendi

Cerpen: Tahun Baru Terakhir

Cerpen Harishul Mu’minin

Cerpen: Aku Pulang, Bu!

Puisi Tjahjaning Afraah Hasan S. A.

Puisi: Harap 25 Sumsum

Wisata Situbondo

Wisata Situbondo Lengkap

Khairul Anam Puisi

Puisi – Romantika Hujan

Apacapa

5 Tips Mencari Tiket Pesawat Murah Jelang Tahun Baru 2018

M Firdaus Rahmatullah Puisi

Puisi-Puisi M Firdaus Rahmatullah

Apacapa hans

Son Heung-min, Sang Kapten Drakor yang Menenggelamkan Manchester United

Cerpen Erha Pamungkas

Cerpen: Perempuan Api Unggun

Apacapa Esai kim

Operasi Carthago: Mengenal Sejarah Pertempuran di Asembagus

Mored Safina Aprilia

Puisi Mored: Memori Karya Safina Aprilia

Cerpen Seto Permada

Cerpen : Mimpi Rufus Karya Seto Permada

Buku Dewi Fortuna Bantilan Resensi Ulas

Resensi: Madilog

Cerpen Putri Oktaviani

Cerpen: Lelaki Berpayung Putih

Apacapa Cerbung Moh. Imron

Cerbung: Farhan dan Perjalanan ke Barat (Part 1)

Ahmad Maghroby Rahman Apacapa

Beberapa Alasan untuk Kaum Dâd-ngodâdhân Nyocco di TPS

Apacapa Erie Setiawan Musik Ulas

Album Langngo Keroncong Kremes: Renaisans Keroncong Madura

Apacapa Uwan Urwan Wisata Situbondo

Bukit Pecaron

Uncategorized

Cerpen: Gerimis dalam Ingatan