Sunyaruri; Hantu-Hantu Kesunyian

Oleh :
Moh. Imron
Buku
ini hinggap di tangan saya setelah 3 tahun terbit melalui tukar pinjam dari
seorang sahabat. Bukan cuma buku ini, ada juga yang lain-lainnya. Namanya
Basori. Sekitar 5 bulan buku ini ada di saya (ditumpuk). Dan akhirnya terbaca
juga setelah membangun mood tepat di bulan Oktober 2016. Mungkin
takdir buku ini
seperti itu di tangan saya.
Maklum saya masih mau belajar agar gemar membaca.
Judul
: Sunyaruri
Penulis
: Risa Saraswati
Editor
: Maria M. Lubis
Ilustrasi
: Riandy Karuniawan
Peberbit
: Rak Buku
Tahun Terbit
: Pertama Oktober 2013
Jumlah Halaman
: 333
Buku ini berkisah tentang
persahabatan Risa dengan makhluk kasat mata anggap saja hantu. Memang seperti
tidak ada batasan persahabatan (hantu
) mereka dalam dunia yang berbeda meskipun
kadang Risa dianggap gila oleh sahabat-sahabat di dunia nyata lantaran
berbicara sendiri. Semenjak sahabat-sahabat (hantu) menjauh Risa merasa sangat
kehilangan. Ia sangat rindu pada sahabat-sahabat (hantu) yaitu Peter, Hans,
Hendrick, Janshen, Marianne dan Norma.
Membaca buku Sunyaruri seperti
membaca diary dan kumpulan cerpen. Melalui diary Risa menceritakan atau curhat
tentang kenangan
,
kerinduan pada sahabat-sahabat hantu yang telah pergi. Selain itu Risa juga
menceritakan beberapa sahabat baru (hantu) yang baru dikenalnya. Karina, Mara
dan Dara (kembar), Kartika, Elsja, dan Toro.
Sahabat-sahabat
baru diceritakan dengan utuh seperti cerpen. Menggunakan sudut pandang orang
pertama yang bercerita tentang selama masih hidup hingga ajal menjemputnya.
Penulis
mampu mengakhiri cerita dengan kisah haru, tidak membosankan dan sangat
membekas di ingatan. Menjadikan masa penjajahan Belanda dan Jepang menjadi
bagian latarnya. Meskipun bercerita hantu akan tetapi tidak menakutkan.
Dalam
buku ini saya juga menemukan gaya baru cara menyampaikan cerita. Mungkin karena
saya jarang baca buku yang mirip seperti ini. Entahlah. Tapi cukuplah buku ini sangat memotivasi
diri dan sangat menghibur. Selain itu bahasanya sederhana dan mudah dipahami.[]
___

Sumber foto : tokopedia

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Anwarfi Faris Al Faisal Puisi

Puisi-puisi Faris Al Faisal

Apacapa Denny Ardiansyah

Ode untuk Orde Pak Dadang

Uncategorized

Tips Terbaik dalam Memilih Kendaraan Niaga

Apacapa Cerbung Moh. Imron

Cerbung: Farhan dan Perjalanan ke Barat (Part 1)

Opini

Situbondo Berbenah: Dari Gelap Menuju Terang

Apacapa Silvani Damanik

Merayakan Kebhinekaan: Indonesia dalam Perspektif Kaum Muda

Cerpen Moh. Jamalul Muttaqin

Cerpen: Pulang

Anwarfi Kurliyadi Puisi

Puisi-puisi Kurliyadi: Yang Kita Ingat

Apacapa Denny Ardiansyah

Menjelajah Selawat Nariyah di Situbondo

Esai Muhammad Badrul Munir

Zaidi dan Kisah Seorang Wali

fulitik

Bang Zul Ajak OJK dan BI Berdayakan UMKM di Situbondo

Achmad Al-Farizi Apacapa Esai

Lagu Aisyah Istri Rasulullah: Sisi Romantis Keluarga Muhammad

Curhat

Diary Al Kindi: Lebih Dalam dari Sekadar Matematika 100–31=69

Apacapa Moh. Imron

Ali Gardy Bertiga: Tirakat Bunyi

Polanco S. Achri Prosa Mini

Di Salah Satu Kamar Mayat dan Prosa Mini Lainnya Karya Polanco S. Achri

Mored Moret Taradita Yandira Laksmi

Cerpen Mored: Benang Merah Pengekang

Apacapa Sholikhin Mubarok

Islam Nusantara Adalah Representasi Islam Universal

Irma Muzaiyaroh Puisi

Puisi – Sang Bayu

Apacapa mohammad rozi

Tore Maca: Mengisi Situbondo dengan Literasi yang Menyenangkan

Apacapa

Wisata Kampung, Kampungan?