Puisi Mored: Bunga Perkasa dan Puisi Lainnya



Oleh: Nur Akidahtul Jhannah*


SANDARAN KELUARGA

Ayah
Tak
pernahkah kau merasa lelah
Dengan
hidup kita yang susah
Terkadang
kami gelisah
Jika
kau akan putus asa
Ayah
Namun
kami salah
Kau
adalah orang yang tak mudah putus asa
Bahkan
saat kau sedang lengah
Kau
selalu membuat kami terpanah
Ayah
Kini
kau tiada
Memenuhi
panggilan yang kuasa
Hati
kami mulai gundah
Seringkali
berwujud marah
Ayah
Dimanakah
kau berada
Kemanakah
aku harus bertanya
Kapankah
rasa sakit ini reda
Mungkin
saat akhir semesta


BUNGA PERKASA

Ibu
Kau
rawat kami semua sendiri
Penuhi
segala yang kami sukai
Tekadmu
begitu tinggi
Ucapanmu
selalu ada bukti
Ibu
Meski
ayah telah pergi
Dan
tak akan pernah kembali
Kau
slalu buat mengerti
Agar
semangat kami tak mati
Ibu
Cintamu
berapi-api
Membakar
lembut masalah yang kami miliki
Walau
mendapat caci maki
Kau
balas dengan simpati
Ibu
Tegarmu
bagai kuli
Terus
menerus bangkit kembali
Tak
pernah berniat tuk lari
Meski
ujian datang bertubi-tubi
Ibu
Kau
tak pernah menagih
Akan
semua pernak pernik kasih
Dan
pengorbanan yang berbuih
Sampai
kapanpun tak cukup ucapan terimakasih


RANTAI MERAH
Ikatan penuh sandiwara
Berhiaskan rekayasa
Tunjukkan kepalsuan muka
Sungguh aku tak menyangka
Apakah aku terlalu perasa
Merasa begitu curiga
Pada fananya keluarga
Yang penuh akan kecewa
Menyesal tak ada guna
Mengeluh hanya akan mengikis Etika
Kuciptakan saja duplikat tawa
Tuk sembunyikan sebuah rahasia
Kita tak bisa memilih dimana
Jiwa dan raga ini berada
Tapi satu hal yang kita bisa
Tentukan kelak kan seperti apa
Jangan sampai tertelan amarah
Membuat jati diri Berubah
Jangan mau bersikap lemah
Tetap jalani dengan gagah

_____________
*)
Penulis merupakan siswi kelas XII Bahasa di SMA Negeri 1 Situbondo. Mulai
menulis sejak kelas 2 SMP. Pernah menjuarai lomba 
Manegement Project Idea, Story Telling, Speech, News Reading, Teater, Baca
puisi, Cipta puisi, dan Orasi.

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Apacapa Esai Rahman Kamal

Laut Memanggil, Dik. Sudahkah Kau Menjawabnya?

Apacapa fulitik melqy mochammad marhaen

“Karpet Merah” Rakyat Situbondo

Muhammad Lutfi 2 Puisi Puisi Anak

Puisi Anak Karya Muhammad Lutfi

Penerbit

Buku: Negeri Keabadian

Apacapa Mohammad Farhan

Iduladha sebagai Perayaan Berbagi dan Menyelamatkan Sesama

Nur Akidahtul Jhannah Penerbit

Buku Warna Keraguan

Alif Febriyantoro Cerpen

Cerpen : Percakapan Malam Hari

Cerpen Toni Kahar

Cerpen: Sebelum Membayar Dendam

Cerpen Dani Alifian

Cerpen : Karet Gelang Pemberian Ibu

Apacapa Imam Sofyan

Tips Asyik Memilih Bupati dan Wakil Bupati

Cerpen Yuditeha

Cerpen: Berhenti Bekerja

Kampung Langai

Free Download Buletin Festival Kampung Langai

Apacapa Mohammad Farhan takanta

Takanta: Dua Tahun (Semoga) Menjadi Diri Sendiri

Cerpen Moh. Imron

Cerpen: Pelabuhan Jangkar dan Kapal yang Dikenang

Buku M Ivan Aulia Rokhman Ulas

Nabi Muhammad dan Menguatkan Ideologi Islam

carpan Fendi Febri Purnama Madura

Carpan: Sè Ronto

Apresiasi Ridha Aina T

Musik Puisi – Sepi dan Emosi

Buku Indra Nasution Ulas

Ulas Buku: Manusia dalam Genggaman Media

Buku Feminis Mochamad Nasrullah Ulas

Resensi: Kesegaran (Perjuangan) Wanita dalam Menanam Gamang

Apacapa Fendy Sa’is Nayogi

Kemarau Tiba, Hati-Hati Kekeringan