Kendari Selepas Hujan
Kendari
selepas hujan
selepas hujan
Itu
pukul delapan malam
pukul delapan malam
Cahaya
remang dari kejauhan
remang dari kejauhan
Lelaki
sunyi di basah jalanan
sunyi di basah jalanan
Yang
jauh masihkah menunggu
jauh masihkah menunggu
Mendendang
lagu suka
lagu suka
Atau
menyelam arti lupa
menyelam arti lupa
Pada
pulang kumasih setia
pulang kumasih setia
Bawa
cerita dan esok hari
cerita dan esok hari
Padamu
semua bermula dan kembali
semua bermula dan kembali
–
Kendari, 2018
Kendari, 2018
Menyaksi Kau
Pada Lautan Malam
Pada Lautan Malam
Telah
jauh
jauh
Aku
selalu mencintai malam
selalu mencintai malam
Malam
ialah puisi terakhir yang kaucipta untukku
ialah puisi terakhir yang kaucipta untukku
Setiap
membacanya
membacanya
aku
adalah sunyi yang diguyur hujan
adalah sunyi yang diguyur hujan
Jalanan
basah dan lagu-lagu masa lalu
basah dan lagu-lagu masa lalu
Malam
dengan lampu yang tiada berkedip
dengan lampu yang tiada berkedip
mungkin
sedang kedinginan
sedang kedinginan
Cahayanya
selalu tentang kegelapan.
selalu tentang kegelapan.
Malam
ini. Aku berusaha telanjang padamu
ini. Aku berusaha telanjang padamu
Semua
kata telah tiada
kata telah tiada
Sebab
kau tak mengerti bahasa daun
kau tak mengerti bahasa daun
Tak
sanggup memahami bahasa laut
sanggup memahami bahasa laut
Hampir
tiada laut
tiada laut
Malam
di kota ini
di kota ini
Beberapa
orang tak percaya pada laut
orang tak percaya pada laut
Laut
adalah rumah Tuhan yang tutup pukul delapan.
adalah rumah Tuhan yang tutup pukul delapan.
Tetap
saja aku mencintai laut
saja aku mencintai laut
Laut
bukan pemisah
bukan pemisah
Laut
menyatukan kita, penghubung gelisah kita
menyatukan kita, penghubung gelisah kita
Laut
penerjemah bahasa bahasa biru langit
penerjemah bahasa bahasa biru langit
Laut
adalah jalan menuju kepadamu.
adalah jalan menuju kepadamu.
Malam
ini
ini
Ada
kafein yang berputar-putar dikepalaku
kafein yang berputar-putar dikepalaku
Ada
malam disana, juga laut
malam disana, juga laut
Tapi
tetap saja yang banyak adalah kau.
tetap saja yang banyak adalah kau.
–
Kendari 2019
Kendari 2019
Tiada yang Ada
Ku
tatap langit
tatap langit
Tiada
yang ada selain dirimu
yang ada selain dirimu
Aku
melihat
melihat
Bagaimana
laut dan langit tertaut menyatu
laut dan langit tertaut menyatu
Lalu
aku merasa sangat kesepian
aku merasa sangat kesepian
Sungguh
sangat kesunyian
sangat kesunyian
mengepung
Aku
terbuang jauh dari rumah
terbuang jauh dari rumah
Tapi
merasa tak ingin beranjak pulang
merasa tak ingin beranjak pulang
Ada
yang mengingat dan ingin ku ikat
yang mengingat dan ingin ku ikat
Bayangannya
adalah derita
adalah derita
Dengan
bahagia ia menyatu
bahagia ia menyatu
Tetapi
tetap saja
tetap saja
Tiada
yang ada selain dirimu
yang ada selain dirimu
–
Kendari 2019
Kendari 2019
Hanya Ada
Cinta
Cinta
Tiada
yang lain hanya cinta
yang lain hanya cinta
Yang
tinggal di sini hanya rindu
tinggal di sini hanya rindu
Merdeka
dengan nyayianku
dengan nyayianku
Merdeka
dengan sunyiku
dengan sunyiku
Derita
dan bahagia adalah satu
dan bahagia adalah satu
Kau
sela dari rintik hujanku
sela dari rintik hujanku
Selalu
luas dari kesepianku
luas dari kesepianku
Kau
penuhi ruang, dimana mana
penuhi ruang, dimana mana
Mimpi
dan mimpiku
dan mimpiku
–
Kendari 2019
Kendari 2019
Selepas Magrib
Selepas
magrib
orang bercakap cakap
seperti bergembira
magrib
orang bercakap cakap
seperti bergembira
Langit
sedang merah
sepertinya jalan juga merah
air laut sedang kuning cokelat
semua tahu itu warna tanah
sedang merah
sepertinya jalan juga merah
air laut sedang kuning cokelat
semua tahu itu warna tanah
Seperti
bahagia
mereka pura-pura
lalu menghilang
arti sia sia
bahagia
mereka pura-pura
lalu menghilang
arti sia sia
BIODATA PENULIS
Andi Fajar Wangsa. Pejalan yang sedang hinggap di Kendari.
Bisa dicek @fajarvangsa (twitter)
Bisa dicek @fajarvangsa (twitter)
Tinggalkan Balasan