Alisa, Kamulah Puisiku

Oleh : Ipul Lestari

Angin dan daun-daun gugur
Entah kenapa suasana di ketinggian selalu
menarik mataku
Ribuan pepohonan yang rindang
Hijaunya hutan belantara mewakili suasana
hati yang rindu kala itu
Dengan alasan yang tidak masuk akal kau pergi
meninggalkan kota kecil ini, Alisa
Malam datang lagi seperti bagian dari
kehidupanku
Malam selalu membawa gelap dan ketakutan akan
hari esok
Aku duduk dengan pandangan kosong
Menikmati secangkir kopi hangat yang baru kubuat
Malam semakin dingin hingga menusuk tulang
Gigil aku rasakan
Senyummu adalah alasan yang membuatku masih
ingin bersamamu
Ada harapan yang menggunung
Ada rindu yang melangit
Aku hanya bisa terdiam, mengiyakan
keputusanmu
Malam itu aku sempat menulis puisi untukmu,
Alisa
Di buku kecil yang lusuh dengan penerangan
seadanya
Alisa…
Perjalanan yang kau sebut melelahkan
Tak jauh lebih sulit dari melupakan
Sesuatu yang kau sebut perjuangan
Kiranya hanya sebuah harapan
Alisa…
Kaulah kabut, tak mampu aku menggapaimu
Kuceritakan rinduku pada langit yang biru
Kubisikkan pada mentari tentangmu
Ia tersenyum dan segera berlalu
Kaulah huruf tempat aku merangkai
Kaulah puisi tempat aku berimajinasi
Sepi, sunyi, hening malam itu, Alisa
Suasana yang sangat kamu suka
Sebab di dalamnya adalah pikir
Mendoakan semua yang telah menjadi takdir
Entah kapan rinduku dan rindumu berada di satu
titik dimana rasa itu bertahta

Sebab aku masih ingin kau dan aku menjadi kita



Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Apacapa Feminis

Body Shaming: Pelecehan, Bukan Lelucon

Ulas

Ulas: Namaku Merah Karya Orhan Pamuk

Buku Feminis Mochamad Nasrullah Ulas

Resensi: Kesegaran (Perjuangan) Wanita dalam Menanam Gamang

Puisi Wilda Zakiyah

Puisi: Harjakasi Karya Wilda Zakiyah

Apacapa Imam Sofyan

Rajekwesi Suatu Magrib

Buku Muhamad Bintang Resensi Ulas

Resensi: Pahlawan Nasional KH. Noer Alie (Singa Karawang Bekasi)

Apacapa Nur Husna

Simalakama Pemanasan Global

Apacapa Marlutfi Yoandinas

Bupati-Bupati Situbondo, Sudah Ya!

Puisi

Mozaik di Ruang Kelas dan Puisi Lainnya

Apacapa

Maukah Kau Menemaniku di Kampung Langai, Dik?

Adinda Fajar Melati Apacapa

Membedah Cerita Lewat Panen Karya

Apacapa Marlutfi Yoandinas Sastra Situbondo Sofyan RH Zaid

Puisi Nadhaman dan Hari Chairil Anwar

Buku M Ivan Aulia Rokhman Ulas

Review Buku Orang-Orang Bloomington

Cerpen

Cerpen: Lelaki Berpayung Putih

Cerpen

Cerpen: Apakah Rumah Perlu Dikosongkan?

Ahmad Syauqil Ulum Prosa Mini

Kenapa Aku, Siapa Aku?

Muhammad Lutfi Puisi

Di Bangku Daun dan Puisi Lainnya Karya Muhammad Lutfi

Cerpen Uwan Urwan

Cerpen : Bicara Karya Uwan Urwan

Agus Hiplunudin Buku Ulas

Politik Agraria Petani Vs Negara dan Neoliberalisme

Advertorial

Memiliki Banyak Rekening Bank, Memangnya Perlu?