Tentang Penulis
-
Cerpen: Balada Kesibukan
Mata perempuan itu terbuka. Tangannya menarik selimut, lantas mematikan lampu duduk. Dia baru bangun tidur dari malam yang melelahkan sekaligus juga memuaskan baginya. Gemericik air terdengar dari ruang yang tak jauh dengan tempat berbaring perempuan itu. Dia mengedar pandang, dilihatnya dua gelas dan sebotol anggur yang masih sedikit tersisa. Berserak juga kulit apel yang dimakannya…
-
Cerpen: Batu Bolemeta
Waktu itu musim kemarau demikian berat. Para lelaki nyaris putus asa, para perempuan sama saja. Mereka berjalan jauh untuk sekadar mendapat air yang tak seberapa. Mereka tidak pernah lupa berdoa. Mereka juga tak sekali-kali malas berusaha. Tapi nampaknya usaha dan doa-doa mereka tertahan di udara. Pada masa yang sama, kudeta terjadi di pusat kota. Junta…
-
Puisi: Tubuh yang Mengandung Hujan
juru takwil pendalungan udara pendalungan bau asap kemenyan, campuran manis gula dan asin garam. rumahmu gatal-gatal dalam bayang-bayang gagal ginjal. pandanganmu mulai kabur antara ke mana harus menuju atau menghindar dari semacam peluru. sejenis anggaran paling aduhai dalam perhitungan kepalamu. lalu kau menjadi juru takwil yang kejang-kejang dalam festival kebudayaan. menambal arsip-arsip bolong dalam…
-
Cerpen: Sebuah Cerita di Hari Pernikahanmu
19 Mei 2019, 17:20 WIB Jam dinding terus berdetik: tik… tik… tik…. Hujan mengguyur di luar. Di atas kursi kayu, seorang laki-laki tua memalingkan pandang ke luar jendela loteng. Matanya menatap begitu jauh—bahkan melebihi jarak mata dan benda-benda. Sangat jauh. Dan kosong. Namun ada suatu putaran perasaan menariknya; seolah-olah membuatnya ingin melompat ke dalamnya:…
-
Pertunjukan Teater, Setelah Sekian Lama
Oleh Marlutfi Yoandinas* Malam ini, 9 Oktober 2020, saya menjadi penyaksi, tongkat estafet komunitas teater di Situbondo telah berpindah. Berada di tangan kawan-kawan yang masih segar jiwa raganya. Kawan-kawan yang lebih panjang dan lebih dalam tarikan napasnya. Mereka telah mempertunjukkan kemampuannya, menempa diri dan beradu peran dalam teater. Hasil dari “proses sendiri” yang saya…
-
“CACAT” DI UU CIPTA KERJA
Oleh Marlutfi Yoandinas* Mengapa dalam naskah UU Cipta Kerja masih ada kata “cacat” untuk menyebut penyandang disabilitas? Bukankah paradigma “cacat” dalam UU 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat sudah tidak sesuai lagi, sehingga harus diganti UU 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas? Akankah hal ini semakin menunjukkan bahwa UU Cipta Kerja memang malaproses, karena…
-
Cerpen: Sepasang Pemburu di Mata Ibu
Secepat anjing pemburu, aku berlari di atas jembatan layang, melewati orang-orang. Sesekali menoleh ke belakang, sadar tak ada yang mengikuti. Pikirku begitu. Lantas memutuskan berjalan pelan, hingga kemudian langkahku berhenti tepat saat melihat pria bertopi hitam tengah menatapku dari bawah jembatan. Sial! Berjalan lurus lalu belok ke arah kanan, melangkah di antara toko elektronik yang…
-
Puisi Mored: Tarian Hujan
Oleh Alif Diska* Rasa Karsa Tidak ada yang sederhana dari cinta Jika kau masih menuntut lebih dari cinta Tidak ada yang serumit dari cinta Jika kau masih membesarkan apa yang sepatutnya kecil Tidak ada yang seluas dari cinta Jika kau masih mempersempit pola pikir dan rasa Karena cinta, seindah apa yang ada Situbondo,…
-
Puisi Mored: Legenda Tangis
Oleh: Mahesa Asah* Rindu Si Gila ;Kekasih Mimpi Altar waktu perlahan memungut rindu, dari belantara hutan-hutan dan jalan menapak.Mengutukiku dalam rentetan pujangga. Sementara serupa mata-matamu membumbung embuun panyejuk mataku. Bukit menjulang bersaksi riangnya candu,berbaris rapi menyambut sepucuk rindu sebelum dungu. Walau,tak bermahkota permata dan berjubah raja destinasimu menerima si buruk rupa tuk bertamu.…
-
Puisi Mored: Malam Monokrom
Oleh: Heru Mulyanto* Malam Monokrom Andainya malam bisa menggantikan siangDan siang tak pernah ada…Andainya senja tak pernah tibaDan malam menjadi abadi…Itu justru malah lebih baikHanya lampu, bulan, bintang, dan sepi… Jikapun senja tak pernah ada, maka Sukab tak akan mencurinya dan mengirimnya pada AlinaYah, aku juga tak tau mengapa kutulis tulisan iniLagi-lagi sampah… Aku hanya…