Burnik City: Dulu Tempat Main, Sekarang Tempat Healing

 

Kalau kamu pikir Situbondo cuma punya
pantai dan pegunungan, siap-siap mindblown! Soalnya sekarang ada satu spot baru
yang lagi naik daun banget—Burnik City. Tempat yang dulunya punya citra “yah
gitu deh”
, sekarang berubah total jadi tempat nongkrong, healing, dan jajan
asik. Anak muda, wajib banget tahu!

 

Burnik yang Dulu dan Burnik yang Sekarang

Sabtu, 17 Mei 2025, jadi momen
spesial buat warga Situbondo. Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu
Prayogo meresmikan wisata Burnik City yang ada di Kelurahan Dawuhan.
Yang bikin momen ini makin hangat, Mas Rio ternyata punya kenangan masa kecil
di Burnik. Dulu jadi tempat main, sekarang jadi tempat yang beliau banggakan. Full
circle banget!

“Burnik dulu image-nya negatif, tapi
sekarang sudah berubah. Ada jogging track, river tubing, fishing track, sampai
kuliner pinggir sungai,” kata Mas Rio.

 

Wisata, Event, dan UMKM Jadi Satu

Burnik City bukan cuma tempat buat
duduk santai atau jajan cilok. Tempat ini dirancang buat jadi destinasi wisata
komplit. Menjelang Agustus nanti, sudah dijadwalkan banyak lomba seru: mulai
dari lomba berenang, lomba mancing, sampai lomba gebuk bantal (yes, gebuk
bantal di atas sungai, bukan di kasur rumah kamu).

Dan jangan lupakan peran UMKM! Ada sekitar
100 UMKM yang jualan di area ini. Yang lebih keren lagi, 90 persen di antaranya
adalah warga lokal Dawuhan. Jadi nongkrong di Burnik City = dukung ekonomi
tetangga. Win-win banget, kan?

 

Estetik & Instagramable

Nggak cuma soal aktivitas, Burnik
City juga bakal makin estetik. Mas Rio bilang akan dibangun lampu-lampu cantik,
tempat duduk, wahana main anak-anak, dan berbagai fasilitas lainnya. Kalau sore
hari? Katanya pemandangan Gunung Putri Tidur kelihatan cakep banget dari sana.
Fix, ini tempat sunset-an yang wajib masuk feed Instagram kamu.

“Burnik City mulai hari ini sudah naik
kelas,” tegas Mas Rio.

 

Dari Burnik untuk Semua

Burnik City jadi bukti nyata bahwa
tempat dengan masa lalu kelam bisa bangkit dan jadi pusat kebahagiaan. Semua
ini bisa terjadi karena kolaborasi—pemerintah, warga, dan UMKM. Jadi, buat kamu
yang butuh tempat healing tapi juga pengin bantu ekonomi lokal, Burnik City
jawabannya.

Yuk, mampir. Jangan cuma lihat dari
story orang lain!

__

Redaksi takanta.id

 

 

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Esai Mohammad Farhan

Harjakasi Nasibmu Kini

Buku Muhamad Bintang Resensi Ulas

Resensi: Pahlawan Nasional KH. Noer Alie (Singa Karawang Bekasi)

Cerpen Layla Shallma Putri Pracia

Cerpen: Di Bawah Langit Biru

Choirun Nisa Ulfa Prosa Mini

Prosa Mini – Irama Kematian

Apacapa Nur Husna

Refleksi Hari Kesaktian Pancasila

Apacapa Haryo Pamungkas

Terapi di Warung Kopi

Agus Hiplunudin Apacapa

Hak Politik Para Koruptor pada Pemilu 2019

Apacapa Mohammad Farhan

Maukah Kau Menemaniku di Kampung Langai, Dik?

Apacapa Imam Sofyan

Pengghir Sereng: Wisata Rumah Pintar Pemilu di Situbondo

Apacapa Esai Tjahjono Widarmanto

Menghikmati Sejarah

fulitik

Ini Poin Utama Pertemuan Mas Rio dengan Menteri Koperasi

Ana Rahmawati Buku Ulas

Resensi: Hampa Karya Damalin Basa

Azinuddin Ikram Hakim Cerpen

Cerpen: Pada Suatu Dermaga

BJ. Akid Puisi

Puisi : Tanah Luka Karya BJ. Akid

Apacapa Marlutfi Yoandinas

Menjemput Cinta dari Tanah Santri ke Tanah Wali

Apacapa Irwant

Gagal Melamar Gadis dan BPN Situbondo

Ahmad Zaidi Cerpen

Cerpen: Malam yang Dingin, Pantai, dan Senja

Ienna katanny Prosa Mini

Sebuah Pilihan

Buku Junaedi Resensi Ulas

Resensi: Passion Seorang Ganjar yang Gayeng Dalam Membangun Jawa Tengah

Advertorial

Mengenali Gejala dan Cara Mengatasi Demam Berdarah Sejak Dini