Puisi: Menggambar Kenangan Karya Novy Noorhayati Syahfida


Puisi-Puisi
Novy Noorhayati Syahfida
Menggambar
Kenangan
semestinya
ini pertemuan yang kedua
selaksa
memori berlarian di kepala
bayang
ingatan melambai-lambai tak kunjung reda
aku
asyik menggambar kenangan lama
kubayangkan
kau duduk di stasiun itu
menungguku
datang menemuimu
menyambutku
seperti kali pertama bertemu
sebelas
purnama yang lalu
kemana
rindu setelah sekian lama
tanyaku
di antara gerbong kereta
kau
hanya tersenyum, tak berkata apa-apa
dadaku
sesak penuh air mata
Kedoya
(E)

Merah
ini
mawar atau darahmu
manis
yang menetes-netes di ujung kalbu
serupa
memar yang disebabkan sembilu
ketakutan
demi ketakutan senantiasa
mewarnai
sekujur raga
sesak
kepedihan menggumpal di dada
adalah
mantra, adalah doa
merukuk
di bawah langit senja
menghapus
segala perjalanan yang sia-sia
Tangerang
Sunya
selalu
jalan ini yang kaupilih
di
antara pohon kapuk randu yang mulai memutih
berliku;
menjadi jejak sunyi dalam ingatan
menjadi
petunjuk bagi sesiapa yang kehilangan
dan
kau menyebutnya sebagai kesementaraan
sebab
yang abadi hanyalah nama-nama
namaku,
namamu, namanya
selebihnya
hanya kesunyian panjang
dalam
deretan almanak yang terbentang
sepi
menghajar bukan kepalang
telah
sampai kita, pada kebaikan waktu
yang
lantang memekik tanpa ragu
meninggalkan
gemanya di atas batu-batu
untuk
tiba pada ujung adegan
bernama;
kesetiaan
Tangerang
Di
Bawah Hujan
di
bawah hujan yang turun
ingatan
jatuh merimbun
melaju
sepanjang trotoar basah
pada
pendar pagi yang pecah
di
bawah hujan yang beringsut
halimun
tersangkut
segala
kenang
jatuh
menghilang
Tangerang|
Dinding Karang
sedalam apa aku mengenalmu?
ketika kata-kata membentur dinding karang
kau katakan bahwa jarak bukanlah penghalang
sajak demi sajak berlarian di dadaku, menujumu
masih ada yang ingin dipertahankan
bukan sekedar alasan kebersamaan
tetaplah seperti dinding karang
tak lekang diterjang gelombang
Tangerang (E)
BIODATA
PENULIS
Novy
Noorhayati Syahfida lahir pada tanggal 12 November di Jakarta. Alumni Fakultas
Ekonomi dengan Program Studi Manajemen dari Universitas Pasundan Bandung ini
mulai menulis puisi sejak usia 11 tahun. Puisi-puisinya telah dipublikasikan di
berbagai media cetak, media online, dan juga di lebih dari 90 buku antologi
bersama. Namanya juga tercantum dalam Profil
Perempuan Pengarang & Penulis Indonesia (Kosa Kata Kita, 2012)
. Tiga
buku kumpulan puisi tunggalnya yang berjudul Atas Nama Cinta (Shell-Jagat Tempurung, 2012), Kuukir Senja dari Balik Jendela (Oase Qalbu, 2013) dan Labirin (Metabook, 2015) telah terbit.
Saat ini bekerja di sebuah perusahaan kontraktor dan menetap di Tangerang.

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Diandra Tsaqib Puisi

Puisi: Stratocumulus

Apacapa Esai Faidul Irfani Politik

Milenial Cerdas, untuk Pilkada Berkualitas

Fendi Febri Purnama Puisi Madura

Puisi Madura: Bânnè Gârimisen Polè

Cerpen Ken Hanggara

Cerpen : Bibit Dosa Karya Ken Hanggara

Apacapa Mohammad Farhan

Semsem 1: Silaturahmi Seni ke Timur

Nurul Fatta Sentilan Fatta

Menolak Sesat Pikir Pendidikan Cuma Cari Ijazah

Puisi Wiviano Rizky Tantowi

Puisi: Kayu Layu

Puisi Zainul Anshori

Seuntai Pengorbanan

Cerpen Muhammad Lutfi

Cerpen : Agama dan Prasangka Karya Muhammad Lutfi

Uncategorized

Resume Buku Amba Kisah Dibalik Perang Besar Baratayudha

Buku Thomas Utomo Ulas

Ulas Buku: Bahagia Mencintai Diri Sendiri

Apacapa Esai kim

Operasi Carthago: Mengenal Sejarah Pertempuran di Asembagus

M Ivan Aulia Rokhman Puisi

Puisi – Balada Sunyi

Buku Dani Alifian Resensi Ulas

Ulas Buku: Bahasa Sub Struktur Kekuasaan

Cahaya Fadillah Puisi

Puisi-puisi Cahaya Fadillah: Setelah Engkau Pergi

alif diska Mored Moret Puisi

Puisi Mored: Tarian Hujan

Apacapa Mohammad Farhan

Dadang Wigiarto; Bupati Religius itu Berpulang

Apacapa Nanik Puji Astutik

Mencari Teman Hidup

Cerpen Yuditeha

Cerpen: Berhenti Bekerja

Cerpen Nasrul M. Rizal

Cerpen : Perihal Tabah Karya Nasrul M. Rizal