Puisi Mored: Sepotong Puisi untuk Bunda dan Puisi Lainnya


Oleh: Alif Diska*

Sepotong
Puisi untuk Bunda
Bunda…
Apa kabar disana ?
Apakah bunda sekarang sedang
berbahagia ?
Aku harap bunda baik baik saja
Bunda…
Aku rindu
Rindu mendengar suaramu yang merdu
Rindu melihat paras cantikmu itu
Rindu atas segala hal yang membuatku
candu
Maaf,
Atas segala hal yang membuat hatimu
terluka
Atas segala kedekilanku yang tak
kunjung reda
Atas segala permintaanku yang
membuatmu tersiksa
Bunda…
Terimakasih,
Atas segala usahamu yang membuatku
tetap berdiri sekarang ini
Atas segala doa yang tetap membuatku
tegar dan sekokoh ini
Tuhan…
Sampaikanlah sepotong puisi ini
kepadanya
Sampaikan pula rindu yang tak
terbendung ini pada dirinya
Dan, sampaikanlah doa dan air mataku
ini untuk melapangkan kuburnya
Amin



Katamu
Kata kata sastrawan lebih pedih
dari pada bajingan
Pemikiran filsafat lebih bermanfaat
dari pada pejabat
Nyanyian mu lebih merdu dari pada
suara tembakan para serdadu
Aku…
Pergi tanpa alas kaki, kembali tuk
penuhi  janji
Berangkat pagi, pulang tanpa
nutrisi
Medan di depanku cukup keras aku
rasakan
Aku bermandikan darah yang menjadi
peluh
Pakaianku tergenang dengan ribuan
rindu
Banyak hal yang aku pikul untuk
menempa diri
Layaknya matahari yang membakar
tubuh mungilku ini
Katamu, aku pecundang
Katamu, aku tak punya muka
Katamu…aku layak tuk di benci
Aku…
Beranjak pergi untukmu
Memikul segala beban untukmu
Membawa kasih hanya untukmu
Tapi…
Kata-katamu, membuatku membuang
semua itu
Mengubur segala kasih
Mencaci ribuan rindu
Terima kasih dari ku
Atas segala usaha yang tak
mengguncangmu
Atas segala rasa yang tak dapat
menembus kalbumu
Atas segala peluh tanpa pamrih
Aku pamit…

Terimakasih




Selamat Ulang Tahun
Mentari
tersenyum padamu
Burung
burung gembira melihatmu
Ini
hari untukmu
Spesial
hanya untukmu
Kini,
umurmu tlah genap
Diikuti
banyak hal penuh harap
Yang
mana dulu terlihat gelap
Sekarang
penuh bintang yang gemerlap
Langit
tak slalu membiru
Hujan
tak slalu badai
Tertawa
tak slalu bahagia
Semuanya
hanya soal waktu
Inilah
waktunya kamu beranjak
Waktu
yang tepat untuk bergerak
Melepaskan
banyak pijakan
Untuk
menghadapi masa depan
Aku
turut gembira dengan hari ini
Harimu
yang spesial ini
Masih
banyak hal yang ingin aku sampaikan padamu
Karena
aku tau, waktu tak akan memihak salah satu dari kita
Selamat
ulang tahun ucapku
Semoga
panjang umur
Sehat
sentosa
Bahagia
slalu teman karibku
Agar
aku slalu dapat melihat peliknya senyummu

__________________
*) Penulis merupakan siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri 1 Situbondo, penyuka sastra dan sketsa. 

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Apacapa Qunita Fatina

Analisi: Puisi Aku Ingin Karya Sapardi Djoko Damono

Apacapa Literasi Syaif Zhibond

Bahagia Literasi : Teruslah Mencari

Muhammad Husni Puisi Tribute Sapardi

Puisi: Payung Hitam 13 Tahun

Ahmad Zaidi Cerpen

Cerpen: Tanjung Kesedihan

Ahmad Radhitya Alam Puisi

Ludruk dan Puisi Lainnya Karya Ahmad Radhitya Alam

Apacapa Hasby Ilman Hafid

3 Hal Unik yang Pernah Dilakukan Oleh Santri

Ahmad Zainul Khofi Apacapa

Memaknai Situbondo “Naik Kelas”

Uncategorized

Ulas Buku: Cegah Stunting Sedini Mungkin

Cerpen

Cerpen : Geger Karang Gegger Karya Yudik Wergiyanto

Apacapa Ayu Ameliah

Urgensi Perlindungan Hak Asasi Manusia dalam Masyarakat Multikultural

Uncategorized

Cerpen: Gerimis dalam Ingatan

Mored Safina Aprilia

Puisi Mored: Memori Karya Safina Aprilia

Alex Cerpen

Cerpen: Dia Bukan Gatot Kaca

Ilyana Aziziah Mored

Membuat Gulali Bersama Teman

Uncategorized

Ini Dia Perbedaan Mas Rio dan Teh Rio

Alifa Faradis Esai Wisata Situbondo

Wisata Religi : Sukorejo

BJ. Akid Puisi

Puisi: Amsal Luka

Cerpen Haryo Pamungkas

Cerpen : Pesan Misterius dan Solidaritas untuk Lombok Versi Pengarang Amatir

Apacapa Fendy Sa’is Nayogi

Pertanian 4.0: Mari Bertanam di Internet!

Mored Moret Taradita Yandira Laksmi

Cerpen Mored: Benang Merah Pengekang