Puisi : Sore yang tak ingin Kuakhiri dan Puisi Lainnya Karya Andi Fajar Wangsa

Sore Yang Tak
ingin Kuakhiri
Pada
hadapan Jendela
Aku
bayangkan hari libur yang panjang
Perjalanan
yang jauh
Ada
angin lembut
Kursi
yang hangat
Sebuah
lagu membawa ke masa kecil
Ada
sore yang tak ingin kuakhiri
Walau
burung terbang ke rumahnya
Inginkan
senja yang lama
Di
jalan sunyi bersama

Apa Kabar Rumah
Apa
kabar rumah engkau yang selalu menunggu dengan rindu yang tak pernah kau ucap.
Aku datang membawa masa lalu yang menyatu sebagai harapan. Rumput di halaman
terus tumbuh dan haru selalu ditahan.
Apa
kabar rumah. Apa kabar kau hari ini. Ada yang selalu datang lebih awal dengan
nyanyian paling merdu. Banyak ingatan di hari minggu tentang jalan setapak
menuju ladang. Hingga sungai dan sore ingin lama.
Apa
kabar rumhah. Ada bintang dan banyak cerita tentang malam maya. Sungguh gelap
adalah kebahagiaan dan sekarang adalah kenangan.
Apa
kabar rumah. Apa kabar bahu kekar itu. Apa kabar surga lelahku.
Satu
Kasih,
waktu adalah satu
Dulu
saat ini nanti ialah satu
Pun
pada pikir dan rasaku tetaplah satu
Satu
ialah kamu
Kasih,
dunia akhirat adalah satu
Ruang
ialah satu
Satu
tak berdua.
Berdua
ialah satu
Satu
ialah kamu
Kasih,
roh dan tubuh alah satu
Kita
ialah satu
Satu
ialah kamu
Hari ini
Ada
hari yang biasa
Ruang
kedap pada suara
Ingin
satu ke angkasa raya
Nikmati
gelap tanpa tepi
Ada
pada dirimu
Ruang
hampa tempat tersunyi
Ia
yang larut dalam sepi
Namun
ajakmu ke abadi
Ia
tak kau sebut cinta
Dan
Jauh
dan semakinlah kau jauh. Hingga tak akan kusaksi dengan mata. Maya dan
semakinlah maya. Jarak dan semakin ambillah jarak. Semakinlah jarak hingga
rindu. Mengepung dan menggebu.
Hilang
dan hilanglah kata antara kita. Tiada dan tiadalah kabar. Makin dan semakinlah
kita asing. Kusembunyi dan sebunyilah kau. Dalam gelap dan gelaplah.
Menyelimuti.
Kejar
dan kukejar kau dengan jauhku. Dekat dan kudekati kau dengan pergiku. Sunyi dan
sunyilah aku. Sunyilah aku.
Temu
dan temulah kita dalam ruang ketiadaan. Tatap dan tataplah kau dalam
kekosongan.
Biodata
Penulis
Andi Fajar Wangsa. Berdomisili di
Makassar dapat dihubungi di
andifajarwangsa@gmail.com atau @fajarvangsa (twitter)

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cerpen Norrahman Alif

Cerpen: Jurang Ara, Lahirnya Para Perantau

Cerpen

Kepada Yth. Bapak Bupati

Achmad Nur Apacapa

Pesantren di Tengah Cengkeraman Kapitalisme Global

Apacapa Curhat

Menjadi Bapack2: Catatan Sepulang dari Kelas Ayah

fulitik

Jalan Santai Bareng Mas Rio Dongkrak Penjualan Pelaku UMKM

A. Zainul Kholil Rz Buku Resensi Ulas

Resensi: Muhammad Sang Revolusioner

Apacapa Kampung Langai Situbondo Wilda Zakiyah

Festival Kampung Langai 6: Pertemuan dengan Sosok yang Lain

Apacapa Erha Pamungkas Haryo Pamungkas Politik

Gus Dur: Demokrasi Harus Diperjuangkan

Cerpen Puji M. Arfi

Cerpen: Perjalanan Panjang Mencari Sebuah Angka

Apacapa covid 19 Marlutfi Yoandinas

Di Tengah Pandemi Kita Bisa Apa?

Apacapa Imam Sofyan

Aku, Polisi dan Buku

Cerpen M Firdaus Rahmatullah

Cerpen: Sebelum Kau Terjun Malam Itu

Mahadir Mohammed Puisi

Puisi: Puing Hampa

Alex Cerpen

Cerpen: Dia Bukan Gatot Kaca

Apacapa Moh. Imron

Analisis dan Lirik Lagu Kala Benyak: Waktu yang Tepat untuk Bersedih

Alexong Apacapa

Wahana Trampolin, Catatan Pameran Exposition

Apacapa Supriyadi

Takbiran, Bunyi, dan Memori

Ahmad Zaidi Cerpen

Randu Agung

fulitik

Ini Poin Utama Pertemuan Mas Rio dengan Menteri Koperasi

Apacapa

Hal-hal yang Dibicarakan Sepasang Suami Istri Setiap Hari