Puisi: Sukma dan Puisi Lainnya

Memori

Kepada rasa sakit dalam memori
Izinkan kembali menelaah tatapanmu
Pada waktu yang jelas-jelas berlalu
Kepada sesunging senyum
Yang telah mengungkap kebenaran
Ia sebatas insulin yang diadu bersama sketsa drama
Kelembutanmu sempat mengajarkan kepelikan
Namun jika kupahami kembali
Semuanya adalah hidup dan sensi
Yang bisa saja menyita asa dan mimpi

Sukma

Sukma-sukma seperti rumus kimia
Yang mendiami diafragma
Sudah tiada
Padahal ini dikata biasa
Namun, mengapa tak bisa diterima?
Mungkin, ayat-ayat sudah menghilang berkelana
Entah kemana,
Perginya sukma

Seperti Aljabar Tanpa Jawaban

Seperti aljabar tanpa jawaban
Diksi tersimpan tak beralasan
Biarkan napas ini keluar
Menembus vokal di setiap salam penghormatan
Sebab lihainya kalam mulai rengkah
Dan terhunus pasrah
Barang kali nadi lupa mencatat sejarah
Malam ini terjaga gundah


Seperti aljabar tanpa jawaban
Mendiami dari hulu kehilir waktu
Aksara terjerembab ke sabana
Pena-pena terdiam
Menunggu kelam dan fikiran tajam
Atau bisa dikata
Sajak-sajak tanpa tahta
Menjadi sepetak rasa tak bisa diraba

Penulis

  • Nihalun Nada

    Nama lengkap Nihalun Nada, ia berasal dari Sumenep Madura. Sekarang menjadi Mahasiswa Uin Sunan Ampel Surabaya. Beberapa puisinya seringkali menjadi langganan Media cetak, dan beberapa puisinya sudah banyak yang bukukan. Saat ini, ia bergelut di berbagai organisasi internal kampus salah satunya adalah LPM Arrisalah, dan anggota pusat studi konstitusi dan legislasi (Puskolegis).


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Devi Ambar Wati Puisi

Puisi: Mari Menikah

Buku Dewi Fortuna Bantilan Resensi Ulas

Resensi: Madilog

Puisi Sholikhin Mubarok

Selamat Datang di Negeri Dagelan: Bagaimana Kejahatan Dilakukan Tanpa Disengaja?

Apacapa

Gawai Bukan Musuh, Asal Kita yang Kendalikan

Buku Imam Sofyan Ulas

Review Buku Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer

Agus Widiey Puisi

Puisi: Amsal Sunyi

Nuriman N. Bayan Puisi

Puisi : Kepada Perempuan Karya Nuriman N. Bayan

Apacapa Nanik Puji Astutik

Mencari Teman Hidup

Anwarfi Citta Mandala Puisi

Puisi-puisi Citta Mandala

M.Z. Billal Puisi

Puisi: Hujan Pukul 12.30

Ulas

Ulas: Namaku Merah Karya Orhan Pamuk

Apacapa Esai Mustain Romli

Dilema Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa

Buku M Ivan Aulia Rokhman Ulas

Ulas Buku – Memaknai Segitiga Cinta

Apacapa Esai Wahyu Umattulloh Al

Mulailah Sadar Akan Peduli Alam

Apacapa

Yang Muda Juga Bisa Berkuasa, Tapi Harus Merdeka Dulu

Apacapa Thaifur Rahman Al-Mujahidi

Regiulisitas-fundamental dari Kaum Milenial untuk Indonesia

Ali Gardy Rukmana Apacapa

Album Stilasi: Merangkai Tradisi Nusantara

Apacapa Catatan Perjalanan

Diorama Pasar Mimbaan

Apacapa

Mencari Keroncong di Situbondo

Fahris A. W. Puisi

Puisi – Lagu Masa lalu