Rendezvous!: Sebuah Pertemuan yang Memancarkan Keindahan

Oleh: Musyafa
Asyari

Jika beragam puisi
disatukan menjadi satu maka cinta, kehidupan, kerinduan, sosial, dan refleksi
diri akan menjadi satu kata yakni keindahan. Hal tersebut akan kita jumpai
dalam buku antologi puisi Rendezvous. Buku ini merupakan buku puisi
pertama yang diterbitkan rubrik Balipolitika.com, di dalamnya terdapat berbagai
puisi pilihan redaktur Balipolitika.com tahun 2022. Oleh karena itu, s
etiap puisi dalam buku ini memiliki
keunikan dan kekhasan tersendiri, mengeksplorasi berbagai sudut pandang dan
pengalaman manusia. Penyair-penyair yang berkontribusi dalam buku ini memiliki
gaya penulisan yang berbeda-beda, tetapi semuanya memiliki satu kesamaan
dalam memilih kata-kata yang tepat untuk
menyampaikan perasaan dan pikiran mereka.

Salah satu aspek menarik dari antologi
ini adalah beragamnya penggunaan bahasa dan gaya penulisan yang digunakan oleh penyair.
Ada puisi dengan gaya modern dan kontemporer yang memainkan kata-kata dengan
kreativitas yang tinggi, sedangkan ada pula puisi dengan gaya klasik yang
memberikan kesan elegan dan memikat. Selain itu, penggunaan metafora dan imaji
dalam puisi-puisi ini memberikan kekuatan dan keindahan yang lebih pada setiap
baitnya.

Kekuatan sejati dari antologi ini
terletak pada kemampuannya untuk menggugah perasaan dan mempengaruhi pembaca.
Puisi-puisi yang terdapat di dalamnya menggambarkan gambaran kehidupan yang
kompleks, kegembiraan, penderitaan, dan keindahan yang dapat kita temui dalam
perjalanan hidup kita. Setiap penyair dalam antologi ini memiliki kemampuan
yang luar biasa untuk menangkap esensi kehidupan dengan cara yang menggetarkan
hati.

Buku ini cocok bagi siapa saja yang mencari inspirasi
dan keindahan dalam kata-kata. Buku ini tidak hanya memuaskan kehausan sastra,
tetapi juga merangsang pemikiran dan menawarkan sudut pandang baru tentang
kehidupan dan emosi manusia. Dalam setiap halaman, pembaca akan terpesona oleh
kekuatan puisi dan bahasa yang digunakan penyair.
Buku ini berusaha
menyajikan
sebuah
karya yang mempesona dan memikat hati. Buku ini akan memberikan pengalaman
membaca yang mendalam, menggerakkan perasaan, dan memberikan sudut pandang baru
tentang kehidupan. Bagi para pecinta puisi dan para pembaca yang menghargai
keindahan kata-kata, buku ini adalah pilihan yang sangat tepat.

Dalam buku ini terdapat berbagai perwakilan dari
keanekaragaman
agama, budaya
dan latar belakang sosial. Puisi-puisi yang dipilih secara cerdas dan disusun
dengan baik, sehingga menghasilkan aliran narasi yang kohesif dan menghubungkan
pembaca dengan berbagai aspek kemanusiaan.
Seperti potongan
puisi milik Heru Patria yang berjudul “Dewata”:

Duhai, dewata
penguasa jagad raya

Hanya padamu kami
langitkan doa

Berserah atas
segala bencana

Bersujud jiwa raga

Puisi tersebut
persis berada di samping puisi milik Husni Hamisi yang berjudul “Pak Mad Allahul
Kafi,” yang bernuansa islami. Dengan hal itu bisa kita pahami bahwa buku ini
dirancang untuk saling memahami perbedaan satu sama lain tanpa adanya
diskriminasi.

Di samping itu, buku
ini tidak hanya mengeksplorasi tema-tema yang umum ditemui dalam puisi, tetapi
juga mengajak pembaca untuk melihat dunia dari perspektif yang berbeda.
Puisi-puisi dalam antologi ini
menyoroti isu-isu sosial, seperti kesenjangan sosial, perang, ketidakadilan,
dan lingkungan hidup. Dengan kepekaan dan kecermatan bahasa, para penyair
memberikan suara kepada mereka yang seringkali tidak didengar.
Setiap puisi dalam antologi ini
memiliki kekuatan dan daya tariknya sendiri. Beberapa puisi menghadirkan imaji
yang kuat dan berani, sementara yang lain memanjakan pembaca dengan kelembutan
dan keindahan kata-kata. Ketika membaca antologi ini, kita dapat merasakan
kedalaman emosi dan kekuatan pengaruh puisi dalam menyentuh hati.
Buku ini tidak hanya memberikan
keindahan dan kekaguman, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan makna
hidup dan eksistensi manusia. Puisi-puisi dalam antologi ini menjadi jendela
bagi kita untuk memahami perasaan, keragaman, dan kontradiksi yang ada dalam
diri kita sendiri maupun dalam masyarakat.

Oleh karena itu,
bisa kita tarik benang merah bahwa s
etiap puisi dari berbagai puisi dalam buku ini menghadirkan keunikan
dan keindahannya sendiri, menawarkan pemahaman yang mendalam tentang kehidupan,
cinta, dan eksistensi manusia. Buku ini akan memikat para pembaca yang
menghargai keindahan kata-kata dan mencari pengalaman yang memperkaya jiwa.
Bagi pembaca
tentunya harus lebih bisa mencari dan memahami setiap kata hingga makna dalam
setiap bait-bait yang dilantunkan para penulis dalam buku ini. Sehingga pembaca
dapat lebih gairah untuk memahami isi dari puisi-puisi buku ini dan siap
menikmati alur pemikiran yang tersajikan dengan mudah dan renyah. Selamat
menyantap!

 

Info Buku

Judul
Buku: Rendezvous! Puisi-Puisi Pilihan Balipolitika Tahun 2022

Penulis:
Achmad Obe Marzuki, Dkk

Penerbit: Pustaka Ekspresi

Tahun Terbit : Juni 2023

Tebal: 74 hal

ISBN: 978-623-8089-21-5

 

Biodata Penulis

Musyafa Asyari. Mahasiswa Prodi
Manajemen Pendidikan Islam, Universitas Islam Negeri K
.H. Syaifuddin Zuhri Purwokerto. Bergiat menjadi anggota SKSP
(Sekolah kepenulisan sastra peradaban). Karyanya pernah terpublikasikan di
beberapa media online
atau cetak seperti Jawa Pos, Ma’arif NU Jateng, ngewiyak.com, cerano
id, Borobudur Writers,
dan lain-lain. Sekarang sedang berdomisili di  Ponpes Darul Ghuroba. No HP: 085727228346. Email yang dapat dihubungi di musyafaasyari03@gmail.com.

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Puisi Zainul Anshori

Seuntai Pengorbanan

Ahmad Zaidi Cerpen

Cerpen: Peristiwa Menjelang Pemilu Karya Ahmad Zaidi

Mored Rini Yulianti

Cerpen Mored: Sang Keramat Batu Pandhusa

Hamidah Mored

Cerpen Mored: Impian Putra Taman Dadar

game Ulas Yopie EA

GTA VI: Momok Menakutkan Bagi Developer Game

abdul wahab Apacapa fulitik

Tentang Anggota DPRD dan Aspirasi Rakyat

Apacapa fulitik

Tenang! Ini Solusi Mas Rio Buat Teman-teman Honorer Situbondo yang Dirumahkan

Madura Puisi Madura Sastra Situbondo

Puisi Madura: Namen Loka

Apacapa Arif Noerfaizal

Refleksi 73 Tahun Indonesia Merdeka

Apacapa Fendy Sa’is Nayogi

Kemarau Tiba, Hati-Hati Kekeringan

Uncategorized

Semarak Hari Kartini, Emak-emak dan Tim Patennang Gelar Diskusi Publik

Apacapa Imam Sofyan

Surat Terbuka untuk Pak Karna

Apacapa Syaif Zhibond

Tentang Kegagalan Usaha dan Keberanian Memulai Lagi

Ahmad Zaidi Cerpen

Cerpen: Pagi Sepi

Ahmad Zaidi Cerpen

Lelaki yang Datang Bersama Hujan

Cerpen Irwant

Rindi Rindu

Buku Syukron MS Ulas

Resensi: Novel Warisan

Apacapa Irwant

Pernak-Pernik Lebaran

Apacapa Moh. Imron

Wahyu Agus Barata dan Ipul Lestari ; Senior Kesepian

Apresiasi

Sajak Sebatang Lisong – WS. Rendra | Cak Bob