Hasil pencarian untuk: max-results=5
-
Rahasia Hidup Bahagia Ala-Kaum Stoik
pixabay Oleh: Agus Hiplunudin Pada abad ke 3 SM dunia diliputi perang, kekacauan, kelaparan terjadi dimana-mana dan dunia bersimbah darah. Aliran filsafat Stoikisme muncul; menawarkan konsep tentang; bagaimana seharusnya manusia menjalani hidup—di tengah dunia yang kacau. Namun, gejolak dunia tidak pernah berhenti, sehingga konsep Stosisme masih relevan untuk merespons dunia hingga hari ini. Zeno (334-262)…
-
Mapasra: Merayakan Perjalanan Puisi
20 Desember 2019, Jumat petang, SunTree Cafe Malam beku dan larut ke dalam puisi. Oleh: Ahmad Zaidi* Tempat itu memiliki lampu penerang yang nyalanya temaram, digantung mengikuti panjang kabel di bawah kanopi yang belum jadi. Suasana malam itu membuat percakapan terasa lambat, suara-suara menggema dan setiap gerakan kecil saja menjadi magis. Tapi baiklah, saya melebih-lebihkan. Tapi……
-
Puisi: Wanita Tanpa Wajah
pixabay RISALAH PILU Tiada kata yang terucap Terbungkam dan terkunci Ini sudah kehendak-Nya Tawakaltu Alallah… Tapi aku masih tak percaya bahwa kau telah tiada Karena riuh canda tawamu seakan masih nyata Namun apalah daya Batu nisan sebagai pertanda Titik pengembaraanmu di dunia Takkan ada lagi teman yang menemaniku menapakkan sejarah Takkan ada lagi teman yang…
-
Cerpen: Malam yang Dingin, Pantai, dan Senja
Oleh: Ahmad Zaidi “Ceritakan padaku tentang malam yang dingin, pantai, dan senja,” katamu. Maka, aku menceritakan ini kepadamu. Kita sedang duduk berhadap-hadapan. Di depan kita ada sebuah meja dengan dua cangkir dan piring kecil yang diletakkan di atasnya. Di luar gerimis. Kau memesan espreso dan chocolate sponge cake. Aku ingin memesan bir, tapi tentu kau…
-
Cerpen Mored: Impian Putra Taman Dadar
(SDN 10 Curah Tatal. Doc Bu Hamidah, M.Pd) Oleh: Hamidah, M.Pd. Sepoi angin semilir dan burung-burung bernyanyi. Sesekali mereka hinggap di ranting-ranting pohon yang mulai rapuh. Daun-daun berguguran di sepanjang lereng gunung dengan jalan terjal bebatuan berkelok. Ranting-ranting pun berbisik. “Aku tak lama lagi patah, tangan-tangan usil pun akan membakar kami dan mempertemukan kami dengan…
-
Memperkuat Kemanusiaan Generasi Digital
Percakapan pada abad ke 21, baik antara pakar dan orang awam, maupun di antara semua orang lain, kadang terasa melelahkan dan sering kali menjengkelkan, ~Tom Nichols, The Death of Expertise. Oleh: Nurul Fatta* Apa yang menjadi kegelisahan saya, sebagai generasi yang hidup di era digital, merasa terwakilkan dengan ungkapan kalimat di atas. Tampaknya kecanggihan teknologi yang menyediakan…
-
AMDAL dalam Sebuah Percakapan
metsateollisuus.fi Oleh: Novi Dina* Siang itu, tanpa sengaja kita bertemu di perpustakaan kampus. Aku menatapmu yang sedang kebingungan mencari buku dan aku menghampirimu dengan malu-malu. Saat semakin mendekatimu, ternyata kamu mencari buku yang berjudul Studi Kelayakan Bisnis. Kutawarkan bukuku padamu agar kamu tidak perlu meminjamnya dari perpustakaan dan kamu mengiyakannya. Setelah itu, aku mengajakmu ke arah…
-
Cerpen: Fragmen Ingatan
Oleh: Alif Febriyantoro Tentang Bola dan Rumah Tua Usiaku masih enam tahun ketika dulu aku berlari ke arah rumah tua di depan rumahku. Aku berlari karena bola yang kutendang melayang ke atas dan masuk ke rumah tua itu. Namun langkahku terhenti, teriakan mamaku sangat keras. “Nikolas, jangan main ke sana. Berbahaya!” “Ayo pulang!” “Tapi, Ma.…
-
Cerpen Mored: Hutan Lindung
Oleh: Hamidah, M.Pd. Aku kayuhkan sepeda gunung untuk menghirup udara segar pagi hari. Di pinggiran alun-alun Kota Situbondo menjadi tempat berkumpul kami untuk menentukan arah goes. Di tempat tersebut sudah ada empat orang temanku. “Kita ke mana hari ini?” “Ke Hutan Lindung, gimana?” “Ok, kita ke Hutan Lindung,” jawabku. Di antara pencinta goes, perempuann…
-
Cerpen: Bianglala dan Sisa Aroma Tequila
Oleh: Nur Diana Cholida Sepertinya takdir ingin bermain-main denganku. Atau bahkan, aku yang mempermainkan takdirku sendiri. Ku tatap novel yang kau pinjamkan untukku. Aku masih menyimpannya. Kau tak pernah menagihnya, maka aku tak akan mengembalikannya. Ku tatap lekat novel itu. Setetes Embun Untukmu, itulah judulnya. Aku bernostalgia denganmu lagi. “Cinta ini terlalu riskan untuk kita…