Guru Ngaji Langgar; Warisan Nusantara


Oleh: Moh. Imron

Pendidikan di langgar mempunyai peranan penting
dalam pengembangan dasar ilmu keagamaan. Seiring perkembangan zaman pendidikan
non-fomal guru ngaji langgar ekstensinya mulai menurun. Banyak anak-anak yang
sudah sibuk dengan tambahan les sekolah umum, kursus, bahkan ada yang sudah
berganti dengan gadget, nongkrong dan sebagainya sehingga minat mengaji di
langgar mulai turun bahkan ada yang berhenti. Apalagi sudah banyak hiburan yang
beraneka ragam.

Maka dari itu muncul solusi lain dalam menanamkan
ilmu keagaman kepada anak-anak melalui TPQ dan Madrasah Diniyah pada sore hari
dan tentunya metode belajar mengajar pun berbeda, sehingga mulai ada pergeseran
tradisi di tengah masyarakat desa.

Kata Mas Lutfi, proses mengaji di langgar juga
sebagai upaya menjaga tradisi bahasa daerah, terutama bahasa halus yang
disertai sikap sopan yang sekarang sudah mulai luntur. Bahkan sudah jarang
digunakan saat interaksi dengan keluarga terutama orangtua.

Buku ini mengingatkan saya sewaktu mengaji dulu;
ketika pertama mengenal huruf-huruf hijaiah, dan keagamaan lainnya. Kyai saya
juga mengajarkan sikap dalam kehidupan sehari-hari, mengenal perbuatan baik dan
buruk, cerita-cerita inspiratif, tata cara beribadah tentunya melalui
kitab-kitab yang diajarkan guru ngaji. Menghapal doa-doa, tadarus dan
sebagainya.

Pemuda adalah generasi penerus di masa mendatang.
Kehadiran pendidikan di langgar sangat penting, di sanalah penanaman jiwa
kesantrian yang seimbang yaitu menjaga keserasian antara kebutuhan jasmani dan
rohani, kebutuhan aspek spiritual dan aspek-aspek fisiknya (halaman 119).

Problema internal yang dihadapi guru ngaji langgar
di era sekarang harus mampu menambah pengetahuan dan wawasan sejalan dengan
perkembangan misalnya metode mengajar, psikologi dan lain sebagainya,
membentengi diri dari penyakit hati dan tetap fokus mencari ridho Allah.
Sementara faktor eksternal sudah berkembang berbagai macam jenis hiburan,
teknologi, menurunnya peran orang tua dan perubahan pola pikir anak-anak
(Halaman 135).

Dalam buku ini memberikan gambaran, betapa
berjasanya peran guru ngaji dalam kehidupan. Selain memberikan suri tauladan,
pengetahuan agama, juga mempunyai jiwa sosial yang tinggi dalam kehidupan
masyarakat. Dan buku ini juga memberikan uraian tradisi ibadah langgar yang
dikaitkan dengan dasar hukum islam.

 

Info
Buku

Judul

Penulis

Editor

Penerbit

Tahun Terbit

Jumlah Halaman

ISBN

: Guru Ngaji Langgar

: Drs. H.A. Bashori Shanhaji,
M.Si.

: Ach. Tirmidzi Munahwan

: Muara Progresif Surabaya

: Pertama, Juni 2016

: 212

: 978-602-72445-4-2

 


Penulis

  • Moh. Imron, lahir dan tinggal di Situbondo


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cerpen Ruly R

Cerpen Kota Tanpa Telinga

Esai Muhammad Badrul Munir

Zaidi dan Kisah Seorang Wali

Moh. Rofqil Bazikh Puisi

Puisi : Orang Bukit Karya Moh. Rofqil Bazikh

Prosa Mini Sastra Yudhianto Mazdean

Surat untuk Bapak

Puisi Zulhan Nurhathif

Puisi-puisi Zulhan Nurhathif: Tentang Saat Ini

Pantun Papparekan Madura

Pantun Madura Situbondo (Edisi 7)

Cerpen M Firdaus Rahmatullah

Cerpen: Ingatan tentang Sepasang Mata

Apacapa Imam Sofyan

Pengghir Sereng: Wisata Rumah Pintar Pemilu di Situbondo

hafid yusik

Surat Terbuka untuk Kiai Muhyiddin

Apacapa Bayu Dewo Ismadevi

Menyiapkan Generasi yang Hebat

Apacapa Buku Muhammad Fadhil Alfaruqi Resensi Ulas

Resensi: Si Anak Cahaya

Agus Hiplunudin Apacapa Feminis Opini

Masih Lemahnya Peran Politik Perempuan di Pileg 2019

Puisi Thomas Elisa

Puisi-puisi Thomas Elisa

Apacapa

Mas Rio Buronan: Dari Wano Menuju Situbondo

Apacapa

Membentuk Ruang Penyadaran Melalui Lingkar Belajar Feminisme Situbondo

Puisi Syukur Budiharjo

Puisi: Sajak Kenangan Kota Tua

Febe TP Puisi

Ironinya Negeri Ini

Apacapa Moh. Imron

Kisah di Balik Lagu Sello’ Soca Mera

Apacapa Marlutfi Yoandinas

Posisi Komunitas Muda Kreatif Situbondo dalam Revolusi Industri 4.0

Apacapa Randy Hendrawanto

Panas Dingin Hubungan Indonesia-Malaysia dari Politik, Budaya Hingga Olahraga