Puisi-puisi Citta Mandala

 

Gerimis
Itu Masuk ke Mataku

 

Lihat apa yang ada
di depanku sekarang:

            gerombolan awan serupa domba yang
digiring menuju selatan

            angin dingin yang mulai membelai
belulang

            gerimis kecil membentuk jejak air di
kelopak anggrek ungu

            burung-burung dalam perjalanan
pulang

            dan percakapan singkat sederhana

Tapi kenapa gerimis
itu masuk ke mataku?

 

Depan teras rumah
nenek, 2022

 

 

 

Kehilangan
yang Selalu Fana

 

Saat langit terbakar

dan hujan yang
enggan

aku ditinggalkan
sebuah jejak

Tapi kau bilang: tidak
ada yang sempurna selain purnama

Pun kehilangan yang
selalu fana

 

Karangasem, 2022

 

 

 

Pohon
Semusim

 

Ada jejak bibirmu
dimimpiku semalam

Kurasa tidak ada
yang selamat setelah itu

Aku benar-benar
digilas  sebab rindu dan marah setipis
rambut

Tapi walau habis,
tidak ada doa untukmu lagi

Kau adalah pohon
semusim

Kesadaranku atas ini
mengakar mulai hari itu

 

Karangasem, 2022

 

 

 

Aku,
Orang Mati dan Kerinduan

 

Aku sering dicari
orang mati

Ia enggan menyelinap
dalam selimut

Selalu menyerang
dalam lelap yang gelap

Kali ini aku kenal
betul; senyum terdemikian sabar miliknya

Ia tidak membawa
apa-apa

matanya bercerita,
ia memanggil namaku pelan

Suatu kali ia
bingung, kadang ia gusar

Rupanya kematian
tidak membebaskannya

Bekas hidupnya
tergurat di kening

Bekas hidupnya
tertinggal di mataku yang basah

bercucuran

Kemudian itu
membentuk ngarai yang dalam  

 

Karangasem, 2021

 

 

Awan
Ceri  Matang

 

Apa yang dilakukan
awan sehingga ia begitu merahnya?

jatuh cinta kah?

rasa malu yang
menggeliat kah?

atau serangan dari
masa lalu?

atau bom bardir
kemarahan?

Ia semerah buah ceri
matang

            Manis, merekah dan asam

 

Gedung Fisip, 2020

 

 

 

 

Tentang
penulis

Citta Mandala, lahir
di Denpasar Bali, 20 Januari 1998. Menetap di Denpasar Bali.Baru saja
menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Udayana dengan fokus keilmuan Sosiologi. @kuejahe__  adalah akun instagram yang dijadikan
sebuah  media untuk menuliskan semua ide
berupa puisi, prosa dan cerita pendek.

 

 

ILUSTRATOR

@Anwarfi, alumni DKV
Universitas Malang tahun 2017, freelance designer, owner @diniharistudio
Situbondo.

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Agus Hiplunudin Cerpen

Cerpen : Sepotong Kue Kekuasaan

Apacapa Nanik Puji Astutik

Lelaki yang Kukenal itu tidak Punya Nama

Cerpen Yudik Wergiyanto

Lelaki di Tepian Pantai yang Memandang Gunung

Alif Febriyantoro Cerpen

Cerpen : Tentang Kota dalam Pikiran

Pantun Papparekan Madura Sastra Situbondo Totor

Pantun Madura Situbondo (Edisi 5)

Buku M Ivan Aulia Rokhman Ulas

Ulas Buku – Memaknai Segitiga Cinta

Apacapa Fendy Sa’is Nayogi

Pertanian 4.0: Mari Bertanam di Internet!

Esai N. Fata

Harlah ke-60: Mimpi-mimpi Semu Kader PMII

Puisi Syafri Arifuddin

Puisi – Ubi Amor Ibi Dolor

Eva Salsabila Puisi

Puisi-puisi Eva Salsabila: Kontemplasi Rembulan

Apacapa Dani Alifian Sastra

Sastra Erotis, Membaca Sastra Agar Tidak Bertendensi Pornografi

Puisi Toni Kahar

Puisi : Aku Mengecup Hujan Karya Toni Kahar

Apacapa Setiya Eka Puspitasari

Potret Kemiskinan Di Balik Gemerlap Ibu kota

Nuriman N. Bayan Puisi

Pantai yang Menyerah dan Puisi Lainnya

Halim Bahriz Puisi

Puisi: Rutinitas Berkenalan dengan Diri Sendiri

Ahmad Zaidi Buku Ulas

Ulasan Ugal-Ugalan tentang Romila dan Kutukan Ingatan

Apacapa Nanik Puji Astutik

Aku Bukan Pejuang Love Cyber

Nurillah Achmad Puisi

Puisi: Mata Air Kehidupan

Pantun Papparekan Madura Sastra Situbondo

Pantun Madura Situbondo (Edisi 4)

Cerpen Nasrul M. Rizal

Cerpen : Belajar Dari Orang-Orang Idiot