Ada Apa Denganmu, Mantan?

Apa
yang terbesit dalam ingatan setelah mendengar kata ‘mantan’? Bekas. Seseorang
yang pernah menyakiti. Sesuatu yang pernah hilang. Atau seseorang yang tak
ingin diingat.
Oleh :  Nanik Puji Astutik
Banyak
sekali penilaian orang yang berbeda-berbeda tentang mantan. Karena itu,
hampir semua orang ingin
melupakannya. Tak jarang,
mereka
akan melakukan apapun untuk bisa melupakan masa
lalu.
“Dia
sudah punya penganti lain?”
“Apa?
Dia itu menjelek-jelekkanku di media sosialnya?”
“Tenang!
Ambil saja. Kamu nggak perlu takut aku marah. Dia itu cuman bekasku kok
.
“Aku
udah lupain dia. Tenang saja
.
“Orang
seperti itu harus segera dienyahkan
.
“Nggak
lah. Dia hanya masalaluku
.
Ungkapan
di
atas hanya sebagian kecil yang
dikatakan mantan kepada mantannya. Mereka akan memasang ekspresi tak bersahabat
ketika membahas mantannya. Ya,
seperti
seseorang yang nggak suka gitu. Sejujurnya,
mereka
penasaran setelah tidak berhubungan lagi. Buktinya,
mantanmu sering ngestalk media sosialmu atau
bertanya pada teman-temanmu apa saja yang kamu lakukan.
Hal
itu masih lumrah karena dia masih punya ‘rasa’ padamu.
Jangankan
pada mantan kekasih,
pada
mantan pasangan suami-istri juga begitu.
Merasa
paling benar akan membuatmu melakukan apapun. Menjelekkan-jelekkannya dengan
perkataan yang menyakitkan,
misalnya.
Itu cara yang paling banyak dilakukan mantan untuk menjatuhkan lawannya.
Tak
ada rasa cinta dan sayang di
hati
mantan pasangan,
akan
merambah pada keluarganya. Seperti,
tidak
suka dengan keluarganya. Mulai melakukan apapun agar kesalahannya terbongkar,
dll. Karena dua belah pihak
merasa benar dan dirugikan. Oleh karena itu,
pertemuan
dan pembahasan masalah segera dilakukan agar tidak ada yang perlu disesali.
 
“Seandainya
aku dulu tidak pernah bertemu dengannya,
aku
pasti….”
“Seandainya
aku dulu nggak nembak dia…”
“Seandainya
dulu aku mengikuti apa yang dikatakan orangtuaku…”
“Seandainya
dulu…”
Kata
“Seandainya” tidak akan bisa merubah keadaan. Karena kata-kata itu
hanya angan-angan untuk bisa mengubah masa
lalu.
Namun,
hal itu tidak mungkin. Karena
hubungan itu seperti buku. Ada awalan,
isi
tulisan dan akhiran (penutup). Akhiran disini bisa dengan hubungan (maaf)
perpisahan  atau dengan kematian. Dan banyak
pasangan ingin hubungan mereka bisa sampai menua. Itu adalah impian setiap
pasangan. Tapi,
kita
tidak pernah tahu perjalanan hubungan ini. Ada yang berakhir sad ending atau happy ending.

Semoga hubungan kita semua
tidak hanya sampai di
dunia tapi juga ke JannahNya. Sehidup-sesurga. Aamiin.

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Apacapa Syarafina Khanza Digananda

Begini Serunya Training of Trainer (ToT) Menulis Cerpen

Agus Hiplunudin Buku Feminis Politik Ulas

Ulas Buku : Perempuan, Politik, dan Pemilu

Fahrus Refendi Puisi Puisi Madura

Puisi Madura: Sanja’

Cerpen Ian Hasan

Cerpen: Tiga Nisan

Apacapa

Takdir dan Hal yang Tiada

Cerpen Uwan Urwan

Cerpen Seratus Perak

Apacapa fulitik matrais

GOR BK Serius Amat, Ini Usulan Nama Alternatif yang Patut Dipertimbangkan

Alexong Cerpen Dody Widianto

Cerpen: Nyallai Siwok

Musyafa Asyari Resensi

Rendezvous!: Sebuah Pertemuan yang Memancarkan Keindahan

Agus Hiplunudin Apacapa Feminis

Environmentalisme dan Eksistensi Kaum Feminis

M. Kholilur Rohman Resensi

Resensi: Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong

Advertorial

Perkembangan Tipe-tipe Kamar Mandi

Puisi Rion Albukhari

Puisi: Sonet Api

Cerpen Ruly R

Cerpen Kota Tanpa Telinga

Apacapa Ikhsan

Situbondo Mau Maju, Kamu Jangan Nyinyir Melulu

Apacapa Imam Sofyan

Olean Bersholawat: Pengajian Ramah Disabilitas

Apacapa Marlutfi Yoandinas

Situbondo Lebaran (Pesta) Bakso

Fendy Sa’is Nayogi

Memahami Pepatah Madura: Gherrâ Ta’ Bisa Èangghuy Pèkolan, Lemmes Ta’ Bisa Èangghuy Panalèan

Buku M Ivan Aulia Rokhman Ulas

Ulas Buku – Memaknai Segitiga Cinta

Dani Alifian Puisi

Puisi: Tamadun Semu