Avatar admin

Tentang Penulis

  • Cerpen: Mereka Berbicara tentang Kamu

    Oleh: Qurrotu Inay Kamu bukan wanita binal, kawan. Hanya seorang wanita biasa yang terpaksa menjadi binal semenjak kabar burung itu santer terdengar. Sebenarnya bukan dirimu sendiri yang memilih menjadi seperti itu, melainkan lingkunganmu lah yang pada akhirnya mendesakmu untuk memilih sebuah lorong menuju neraka itu. Kamu bukan artis, kawan. Hanya kebetulan saja akhir-akhir ini orang-orang…

  • Cerpen Mored: Selembar Kerudung dan Senandung Cadar dalam Mata Lelaki Cina

    Oleh: Sirli Qurrota Aini Aku kisahkan padamu, tentang seorang lelaki cina yang tabah menjual kain kepada siapa saja, tak peduli siapa pun. Tanpa sepengetahuan dan kesadarannya, kain yang ia jual harus memuncratkan peristiwa mencemaskan, ketika selembar kerudung dan senandung cadar harus berseberangan saling menyalahkan atas nama agama. Lelaki cina itu tergeleng-geleng tak dapat menebarkan ekspresi…

  • Puisi: Proposal Rindu Karya RM. Maulana Khoerun

    Jalan Buntu Aku menemui jalan buntu Saat sang ratu bersanding bersama musafir dalam potret Harapan kini tinggal puing-puing diwadahnya Hanya sedikit azam membangun kembali remukan itu Mendung menjajah jalan buntu Harus apa aku sekarang? Aku tak lagi pantas bergelar ksatria Jika diam saja saat hujan membanjiri wajah sungai Jalan ini benar-benar buntu..! Orang-orang pun terlampau…

  • Puisi: Tamadun Semu Karya Dani Alifian

    Doa sebelum Makan Tuhan jadikan dalam sepiring nasiku sebagai penguap syukur Kupupuk laparku dari keringat petani papa yang menanam padi dari pagi hingga juntai sore, angka kalender bolehlah terus berlalu, tapi sayur hijau dan kecambah putih tetap setia menghidang di hampar mata tempe mesti akrab dengan tahu, meski belum sempurna tanpa sambal, Dalan sepiring nasi…

  • Cerpen Mored: Impian Putra Taman Dadar

    (SDN 10 Curah Tatal. Doc Bu Hamidah, M.Pd) Oleh: Hamidah, M.Pd. Sepoi angin semilir dan burung-burung bernyanyi. Sesekali mereka hinggap di ranting-ranting pohon yang mulai rapuh. Daun-daun berguguran di sepanjang lereng gunung dengan jalan terjal bebatuan berkelok. Ranting-ranting pun berbisik. “Aku tak lama lagi patah, tangan-tangan usil pun akan membakar kami dan mempertemukan kami dengan…

  • Tak Perlu Memperkuat Kemanusiaan Generasi Digital

    Jikapun ada seseorang yang memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan berita hoaks, propaganda, ujaran kebencian dan lain sebagainya, bukan berarti manusia yang lain tidak bisa menyebarkan berita benar, dakwah yang santun, perkataan menyejukkan atau perbuatan baik lainya. Oleh: Syaif Zhibond Matregi*  Saudara Fata sangat khawatir dengan kecanggihan teknologi yang menurutnya ikut mendorong lahirnya percakapan melelahkan dan menjengkelkan,…

  • Memiliki Banyak Rekening Bank, Memangnya Perlu?

    pixabay Seperti yang diketahui, dengan adanya rekening di bank memang cenderung memudahkan Anda dalam proses menyimpan uang. Terlebih lagi, saat ini sudah dimudahkan dengan adanya sistem tarik tunai dan transfer di Anjungan Tunai Mandiri (ATM), mobile banking, internet banking, dan lain sebagainya. Perlu Anda ketahui bahwa memiliki banyak rekening bank, sebenarnya tidak diwajibkan bahkan tidak…

  • AMDAL dalam Sebuah Percakapan

    metsateollisuus.fi Oleh: Novi Dina* Siang itu, tanpa sengaja kita bertemu di perpustakaan kampus. Aku menatapmu yang sedang kebingungan mencari buku dan aku  menghampirimu dengan malu-malu. Saat semakin mendekatimu, ternyata kamu mencari buku yang berjudul Studi Kelayakan Bisnis. Kutawarkan bukuku padamu agar kamu tidak perlu meminjamnya dari perpustakaan dan kamu mengiyakannya. Setelah itu, aku mengajakmu ke arah…

  • Puisi Mored: Ibu dan Puisi Lainnya

    Oleh: M. Suhdi Rasid* IBU Ibu, kaulah pahlawanku kaulah sang muara hati kau yang melahirkanku mendidikku mendisiplinkanku hingga aku mengerti arti kemandirian Ibu, saat aku gembira saat aku duka lara kau masih ada di dalam dada meski sekarang kau hanyalah kenangan ialah foto lamamu masih kusimpan Ibu, maafkanlah anakmu telah membuat kesalahan hingga kau menangis…

  • Cerpen Mored: Hutan Lindung

    Oleh: Hamidah, M.Pd. Aku kayuhkan sepeda gunung untuk menghirup udara segar pagi hari. Di pinggiran alun-alun Kota Situbondo menjadi tempat berkumpul kami untuk menentukan arah goes. Di tempat tersebut sudah ada empat orang temanku.   “Kita ke mana hari ini?” “Ke Hutan Lindung, gimana?” “Ok, kita ke Hutan Lindung,” jawabku. Di antara pencinta  goes, perempuann…