Milenial Cerdas, untuk Pilkada Berkualitas

Oleh : Faidul Irfani
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Situbondo untuk periode 2020-2024 akan segera dihelat di tahun 2020.
Publik bertanya-tanya tentang siapa dan bagaimana masa depan Situbondo di masa
yang akan datang. Begitupun dengan kelompok milenial, adakah keberpihakan para
calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan datang terhadap masa depan generasi
milenial di Situbondo. Karena sampai saat ini, belum terdengar figur publik
yang mengkampanyekan pemberdayaan kelompok milenial.
Menurut
data BPS, Indonesia akan menghadapi Bonus Demografi dimana jumlah penduduk usia
produktif (15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk non-produktif
(usia dibawah 15 tahun  dan di atas 65
tahun). Diperkirakan Indonesia akan menikmati bonus demografi pada tahun 2020 hingga 2035.
Saat ini pemerintah sedang berupaya keras untuk dapat memanfaatkan bonus
demografi dengan baik. Bonus demografi dapat dimanfaatkan secara optimal
melalui peningkatan kualitas pada generasi muda. Salah satu langkah agar bonus
demografi menjadi berkah bagi negara yaitu meningkatkan kualitas pendidikan
melalui akses pendidikan yang meluas, merata, dan berkeadilan.
Situbondo
akan mengalami hal yang serupa, di antara tahun 2020 – 2024 akan tumbuh banyak
usia produktif. Kondisi ini bisa menjadi peluang terhadap perkembangan daerah,
namun juga akan menjadi ancaman jika tidak dapat diurus dan dikelola dengan
baik. Menurut data yang dirilis oleh BPS pada bulan Juli 2019, Jumlah usia
produktif berada di angka 72% sedangkan usia non-produktif berada di angka 28%.
Hal ini dapat dimaknai bahwa Penduduk Situbondo yang berada di usia Produktif
masih sangat mendominasi jumlah penduduk. Tidak menutup kemungkinan, di tahun
2020 hingga 2036 akan bertambah lebih besar. Siapapun yang terpilih sebagai
Bupati dan Wakil Bupati Situbondo, nantinya harus bisa memiliki strategi yang
tepat untuk mengatasi lonjakan kelompok milenial ini.
Bonus demografi yang
dimiliki Situbondo ini, juga harus dipikirkan agar tidak sampai menjadi bencana
demografi. Siapapun pemimpinnya harus menyiapkan lapangan pekerjaan yang layak
agar warga di usia produktif tidak menjadi pengangguran intelektual. Generasi
saat ini adalah generasi milenial, beda dengan orang yang hidup di tahun 90-an,
Pemimpin Situbondo harus memikirkan lapangan pekerjaan bagi mereka, apalagi
generasi Y ini cenderung tidak bisa lama bekerja di satu tempat, mereka
berpindah-pindah.  Banyak pengamat jauh-jauh hari sudah memprediksi masa
bonus demografi tersebut. Jumlah penduduk usia produktif tersebut menjadi modal
bagi Situbondo menyongsong Indonesia emas pada tahun 2045 atau 100 tahun
Indonesia merdeka.  Bonus demografi ibarat pedang bemata dua. Satu sisi
adalah berkah, jika kita berhasil mengambil manfaatnya. Satu sisi lain adalah
bencana apabila kualitas manusia Situbondo tidak dipersiapkan dengan baik.
Dalam pengamatan saya,
selama 2018 hingga 2019 ini, belum muncul para kandidat yang akan maju ke
Pilkada Situbondo untuk memberikan peluang yang besar terhadap kelompok
milenial. Padahal, Presiden Jokowi sangat mengapresiasi para tokoh milenial.
Baru-baru ini, diangkat sebanyak 7 orang staf khusus kepresidenan. Hal ini
menandakan bahwa kelompok milenial tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.
Begitupun dengan para kaum
milenial sendiri. Ketika akan memilih
pemimpin dalam pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Situbondo periode 2020-2024 sudah seharusnya memperhatikan visi dan misi
calon. Jangan sampai memilih
pemimpin yang tidak
memperhatikan kelompok milenial. Karena jika lonjakan bonus demografi ini tidak
dikelola dengan baik, Kabupaten Situbondo bisa kembali menjadi daerah
tertinggal. Kelompok milenial yang tidak diberdayakan dengan baik akan menjadi
beban daerah. Hal ini akan membuat angka pengangguran semakin tinggi. Bahkan
bisa mengakibatkan tindakan kriminalitas, pergaulan bebas, penyalahgunaan
narkotika dan lain sebagainya. Para Calon Bupati dan Wakil Bupati Situbondo
yang akan maju dalam kontestasi Pilkada,
wajib memperhatikan para
milenial. Secara regulasi sudah terlindungi dengan lahirnya Peraturan Daerah
tentang Kepemudaan. Tinggal para calon pemimpin Situbondo segera membangun
strategi pemberdayaan pemuda yang lebih realistis dan bermanfaat terhadap masa
depan kalangan milenial.  []
Biodata
Penulis

Alumni Akademi Bela Negara (ABN) Angkatan
2017-2018
. Partai Nasdem Situbondo.

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Apacapa

Wisata Kampung, Kampungan?

Puisi

Leppet Madhura dan Puisi lainnya

Cerpen Haryo Pamungkas

Cerpen : Pesan Misterius dan Solidaritas untuk Lombok Versi Pengarang Amatir

Apacapa Daviatul Umam Esai

Mengenang Sumur, Menatap Luka yang Curam

Polanco S. Achri Puisi

Puisi: Di Belakang Pondokan Teringat Du-Fu

Film/Series Muhammad Rizal Ulas

Resensi: Kembang Api

Ahmad Zainul Hamli Apacapa Catatan Perjalanan

Malam ini Milik Kita Berdua

Khairul Anam Puisi

Puisi: Manunggal Rasa

Apacapa fulitik ricky

Salah Kaprah Gelora Bung Karna

Mahadir Mohammed Puisi

Puisi: Puing Hampa

Puisi Zikri Amanda Hidayat

Puisi: Pulang Kerja

Apresiasi

Sajak Sebatang Lisong – WS. Rendra | Cak Bob

Apacapa Sholikhin Mubarok

Islam Nusantara Adalah Representasi Islam Universal

Apacapa Imam Sofyan

Membaca atau Merayakan Kebodohan

Puisi Rizal Fathurrohman

Puisi : Hujan yang Merenung dan Puisi Lainnya Karya Rizal Fathurrohman

Alifa Faradis Cerpen

Cerpen: Perempuan Penjaga Senja

Apacapa Ipul Lestari

Taman Hidup; Suatu Ketika di Tahun 2017

Ahmad Zaidi Cerpen

Cerpen – Fragmen Nalea

Apacapa Moh. Imron

Ahmad Muzadi: Selamat Jalan Kawan, Karyamu Abadi

Puisi Uwan Urwan

Bersama Pariopo