Puisi: Kita Tak Sendiri

frepik

 Puisi-Puisi Irham Fajar Alifi*

 

Ritual

Seperti yang kini
tak pernah kita baca

Kata-kata asing
bersama wangi asap kemenyan

Dalam perempatan
jalan, tengah malam

Perempuan tua
bersama sahabat-sahabatnya,

Melayani tamu yang
ditolak kasihnya.

 

Pemalang, 2021

 

 

 

 

Lily

:Batu berjalan

 

Ia pergi: lari

Dalam magis semak
belukar

Bisik pepohonan

Dan jalan menuju
bayang

 

Ia jatuh, jauh

Samudera
menelannya

Ratu penguasa
merayu, memilikinya

Membuatnya hidup
setelah mati.

 

Pemalang, 2021

 

 

 

 

Kita tak sendiri

Kita tak sendiri

Sebab bukan kita
satu-satunya

Bukan kita
sebaik-baiknya

Sebab kita tak
sendiri

 

Pemalang, 2021

 

 

 

 

Ayah, Ibu

Diatas tanah
pecah-pecah

Kalian berjuang;

Asing dengan
pasrah

Berpeluh waktu dan
jiwa

Berlelah pikir dan
hati

Namun tetap
berlari,

Tetap meresapi

 

Menangkis matahari

Memadamkan api

Memaksa hujan
untuk reda

Mengomeli samudera

Menjabat tangan

Getah karet

Dan pabrik gula

 

Pemalang, 2021

 

 

 

 

*) Irham
Fajar Alifi, lahir pada 2 Mei 2001 di Kabupaten Pemalang. Aktif sebagai
mahasiswa di salah satu kampus di Semarang. Menulis beberapa puisi.

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cerbung Fikri Mored

Cerbung: Fikri dan Kisah-Kasih di Sekolah (Part 6)

Apacapa apokpak N. Fata

DPRD Menggonggong, Pak Karna: Ngutang PEN Jalan Terus

Apacapa Catatan Perjalanan Uncategorized

Daun Emas Petani

Puisi Restu Iswara

Puisi: Bisikan

Review Film

Review Film: Si Buta dari Gua Hantu

M. Kholilur Rohman Resensi

Resensi: Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong

Busyairi Puisi

Puisi : Kerudung Biru Karya Busyairi

Apacapa

Muscab DPC PKB Situbondo Angkat Tema Partai Advokasi

Puisi Rizal Fathurrohman

Puisi : Hujan yang Merenung dan Puisi Lainnya Karya Rizal Fathurrohman

Agus Hiplunudin Buku Feminis Politik Ulas

Ulas Buku : Perempuan, Politik, dan Pemilu

Prosa Mini Zainul Anshori

Kepergian Seorang Ibu

Puisi Surya Gemilang

Puisi: Setelah Kau Pergi dari Kamarku

Alex Cerpen

Cerpen: Panarukan, Sepotong Kenangan

Buku Putri Nur Fadila Ulas

Ketika Dewasa Itu Karena Terpaksa

Apacapa Musik Nafisah Misgiarti Situbondo Ulas

Ghu To Ghu dan Makna Perjalanan

Apacapa Marlutfi Yoandinas

Menjemput Cinta dari Tanah Santri ke Tanah Wali

Achmad Faizal Buku Resensi Ulas

Resensi Ada Apa dengan China?

Uncategorized

Ini Dia Perbedaan Mas Rio dan Teh Rio

Puisi Syafri Arifuddin Masser

Puisi: “Status 1: Apa yang Anda Pikirkan?”

Banang Merah Cerpen

Prosa Mini : Monolog Seorang Kekasih Karya Banang Merah