Buka Bersama Seniman: Mas Rio Didoakan Menjadi Bupati Situbondo

 

Beberapa seniman tradisi di Situbondo
buka bersama Mas Rio dan Tim Patennang, Senin (8/4). Seniman Dalang Topeng Kerte, Pelawak,
Penari, Karawitan, Mamaca, dan Musisi berkumpul di rumah Pak Hosnatun,
budayawan senior yang dituakan oleh seniman-seniman tradisi di Situbondo. 

 

Sebelum buka bersama, diisi kegiatan
diskusi. Seniman-seniman menyampaikan keprihatinan kondisi seni budaya di
Situbondo kepada Mas Rio. 

 

Mereka mengeluhkan semakin berkurangnya
apresiasi masyarakat yang mengundang (menanggap) seni-seni lokal Situbondo.
Lebih seringnya mengundang seni-seni dari luar Situbondo. Dampaknya berhubungan
dengan kesejahteraan seniman. Mereka juga mengusulkan agar ada bantuan untuk
seniman di bulan ramadhan dan maulid karena di dua bulan tersebut, tidak ada
pertunjukan seni. 

 

Seniman yang berkumpul berharap Mas Rio
mau memikirkan kondisi kesejahteraan seniman dan pelestarian seni budaya di
Situbondo. 

 

“Menurut pandangan saya, di
Situbondo perlu ada Taman Budaya (art center). Tempat pelatihan peningkatan
kualitas seni, berlatih, berkarya, dan menampilkan karya seniman dan kelompok
seninya. Tempat terbaik untuk membangun Taman Budaya menurut saya di Pasar
Mimbaan Baru. Di Taman Budaya, nanti akan ada pertemuan antara masyarakat
penonton, seniman, dan anak-anak muda untuk pelestarian seni budaya Situbondo,
baik seni tradisi maupun seni modern,” tutur Mas Rio. 

 

Acara buka bersama dipungkasi dengan doa
bersama. Semua seniman yang hadir mendoakan agar Mas Rio dikabulkan hajatnya
menjadi Bupati Situbondo tahun 2024-2029. []

 

Penulis: Marlutfi Yoandinas.

 

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cerpen Nur Diana Cholida

Cerpen: Bianglala dan Sisa Aroma Tequila

Apacapa Jamilatul Hasanah

Situbondo Kota Sederhana: Menuju Kota Istimewa

A. Zainul Kholil Rz Buku Resensi Ulas

Resensi: Muhammad Sang Revolusioner

hafid yusik

Surat Terbuka untuk Kiai Muhyiddin

carpan Fendi Febri Purnama Madura

Carpan: Sè Ronto

Apacapa Irwant Kampung Langai

Festival Kampung Langai 4 Dibuka dengan Manis, Ditutup dengan Romantis

Apacapa fulitik Rasyuhdi

GOR BK Itu Narsisme Politik Saja Sih

Apacapa Imam Sofyan

Pengghir Sereng: Wisata Rumah Pintar Pemilu di Situbondo

Apacapa Musik Supriyadi Ulas

Senandung Kasih dari Ibu

Apacapa Esai Muhammad Badrul Munir

Listrik Padam, Iduladha, dan Kita yang Bersuka Cita

Apacapa Madura Syaif Zhibond

Abhâkalan Sambi Ngalèncèr

Cerpen Irfan Aliefandi Nugroho

Cerpen: Tubuh Berkarat

Apresiasi Ridha Aina T

Musik Puisi – Sepi dan Emosi

Bulan Nurguna Cerpen

Cerpen: Kirana dan Ibunya

Ahmad Radhitya Alam Puisi

Travesti dan Puisi Lainnya Karya Ahmad Radhitya Alam

Ahmad Zaidi Apacapa Esai

Puthut Ea, Komunitas dan Hutang yang Dilunasi

Buku M Ivan Aulia Rokhman Ulas

Perjalanan Tiga Pendaki untuk Memaknai Kehidupan

Puisi Surya Gemilang

Puisi: Setelah Kau Pergi dari Kamarku

Apacapa

11 Rekomendasi dalam Kegiatan Temu Inklusi ke 5

Anwarfi Miftah Zururi Puisi

Puisi-puisi Miftah Zururi: Kamar Mandi Sekolah