Puisi : Cerita Terompah Tua dan Puisi Lainnya Karya Bang Yof

Puisi-puisi Bang Yof

Cerita Terompah Tua
Nenekku dulu bercerita:
perihal terompah tua yang selalu ia guna setiap ke ladang padi
kini terompah tua berganti sepatu kulit buaya.
Nenekku dulu bercerita:
dahulu sungai
ramah, ladang puyangku cari nafkah
kini luapan murkanya dimana-mana.
Nenekku dulu bercerita:
dahulu hutan
kita hunian harmoni para kera, gajah, rusa dan kenari
apalah daya, kini hanya babi yang makan berondolan sawit juga sayak getah.
Nenekku dulu
bercerita
:
indahya bunga
seroja di kolam getah
.
Kini nenekku
telah tiada, ia pergi bersama ceritanya.
Oy nenekku,
tak dapatlah aku sampaikan ceritamu pada anak cucuku
.
Bukan harapku
hidup di zaman ini, zaman tragedi demi materi
.
Kini, seroja
hanya nyanyi dan lagu
.
Terompah tua tiada lagi keladang padi.
Sarang, 26 Oktober 2018.

Cintaku Sebatang Kara
Kemana aku mengadu luka?
Lukaku tersebab duka
Dukaku tersebab kamu
Haruskah aku mengadu luka padamu?
Kemana aku melepas rindu?
Rinduku adalah kamu
Aku burung pipit kau pohon pinangnya
Kemana pipit berlabuh jika pinang terbelah dua
Kemana aku harus pergi?
Kau suruh aku ke sungai
Sungai hanyutkan aku ke muara.
Ah, perkara cinta. Aku sebatang kara
Sarang Rembang, 2018.
Aku Merindukan Hujan
Tiba-tiba aku merindukan hujan. Rindu setiap rinainya
yang membelai daun hijau pepohonan. Kita duduk di serambi rumah, ditemani
secangkir kopi sambil berbagi pelukan.
Aku merindukan hujan. Kala duduk sendiri di serambih
rumah, di temani secangkir kopi. Belum tiga teguk hujan turun basahi bumi.
Tiba-tiba aku merindukan engkau.
Sarang Rembang, 2018.
Padahal
Padahal hujan sudah reda
Tapi pipimu masih basah mengenang kisah.
Padahal guntur sudah berlalu
Tapi kecamuk hatimu terus bergemuruh menanam cemburu.
Padahal langit sudah biru
Tapi matamu tetap merah meradang pilu menanggung rindu.
Padahal aku sudah di sampingmu
Tapi kau terus meminta aku menemuimu.
Sarang Rembang, 2018.
Jangan Lagi
Jangan lagi kau tanya perihal sepi
Sudah cukup aku berteman sunyi
Jangan lagi kau tanya perihal rindu
Aku sudah jengah. Rinduku sudah paripurna
Sarang Rembang, Januari 2019.
BIODATA
PENULIS
BANG
YOF
. Lahir dan besar di
Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan. Tercatat sebagai mahasiswa Prodi
PGMI di STAI Al-Anwar Sarang Rembang. Menulis puisi dan cerpen. sekarang
bergiat di Komunitas Atap.

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cerpen Moh. Rofqil Bazikh

Cerpen: Matinya Penyair Bukad

Buku Putri Nur Fadila Ulas

Ketika Dewasa Itu Karena Terpaksa

Cerpen

Cerpen: Seorang Perempuan dan Tengkorak di Pelukannya

Puisi Ratna Kuatiningsari

Puisi: Doa-Doa Semak Belukar

Uncategorized

Semarak Hari Kartini, Emak-emak dan Tim Patennang Gelar Diskusi Publik

Cerpen Moh. Jamalul Muttaqin

Cerpen: Pulang

Buku Junaedi Resensi Ulas

Resensi: Passion Seorang Ganjar yang Gayeng Dalam Membangun Jawa Tengah

Buday AD Puisi Sastra Minggu

Puisi: Melepas Air Mata

Buku Dani Alifian Ulas

Ulas Buku: Dahulu Mereka dan Puisi

Apacapa Imam Sofyan

Kabar Duka itu Datang

Nurul Fatta Sentilan Fatta

Wajah Tanpa Daging dan Para Pengemis Berjubah

Apacapa Soekaryo

Ramadan: Momen Titik Bangun Literasi

Diego Alpadani Puisi

Puisi: Rabu Malam

Agus Hiplunudin Apacapa Feminis

Dominasi Patriarki, Konstruksi Tubuh Perempuan dan Pelakor

game Ulas Yopie EA

GTA VI: Momok Menakutkan Bagi Developer Game

Puisi Raeditya Andung Susanto Sastra Minggu

Puisi: Sabda Hujan

Apacapa Esai Imam Sofyan

Wisata Perang: Gagasan Brilian Sang Bupati

Pantun Papparekan Madura Sastra Situbondo

Pantun Madura Situbondo (Edisi 1)

Pantun Papparekan Madura

Pantun Madura Situbondo (Edisi 7)

Cerpen

Damar Aksara; Puing-Puing Asmara