Puisi Niaga Bersama Tuhan Karya Baiq Cynthia

Garis
tangan manusia
Lurus,
gelombang, juga meliuk
Gelap,
putih, abu-abu
Terlahir
mewah, sederhana
Cantik,
Cadel, Tuli
Tak ada
perbedaan
Peluk Tuhan
saat kau rindu
Ulurkan
tangan lebih panjang
Tuangkan
senyuman
Yang
kauberi setimpang yang kauterima
(1)
Dia
terbungkus sarung robek
Ringkuk
tong sampah
Telanjang
dada
Mata
terkatup erat
Lupa, malam
habis dihisap
Baluk tak
bersandar
Gelobak
pada pelipis, bibir
Puluhan
bola mata acap-acap tak berputar
Relung kaku
berbicara
Gelandang
tergeletak kelaparan
(2)
Bahari
tersohor sejak Pasai
Gelimang intan,
mutiara rumput naga
Angkap kata
orang Gayo
Biduk penuh
kakap
Dilelang di
pasar
Menggosok
pasir pagi-petang
Dilelang di
pasar
Ke mana
perginya bubuk asin (?)
Mengemis
pada tetangga
Teri,
terasi menggelepar
Disantap
angin laut
Tuhan tidak
tidur
(3)
Jelarus
kembali melempar jala
Gelombang
mengantam perahu
Terkentut-kentut
untuk memancing uang
Ikan
melarikan diri, arwah mengumpat peti
Angin kalap
mencambuk perahu
Sudah
terbelah, disantap hiu
Mencari
ikan teri, harus bunuh diri
(4)
Perompak
bermata satu
Mengacungkan
pisau caluk
Meminta
karet cepat dipenggal
BAKAR!
Pekiknya
Mata
satunya melotot ingin lepas
Korek api
bercumbu dengan solar
Lahan
tandas, menghitam
Jutaan
Rakyat katarak
Tak bisa
melihat, Pembela Rakyat atau Perompak
(5)
Situbondo,
16/10/17
Baiq
Cynthia
Perempuan
pecinta senja dan hujan, pegiat literasi di Situbondo.

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cerbung Moh. Imron

Cerbung: Farhan dan Perjalanan ke Barat (Part 2)

Apacapa N. Fata

Bânni Monteng Sakèlan

Fahris A. W. Puisi

Puisi – Lagu Masa lalu

Buku Penerbit Ulas

Buku: Saudade dan Cerita Lainnya

Buku Ulas

Ulas Buku: Jalan Ini Rindu Karya K.H.R. Ahmad Azaim Ibrahimy

Apacapa Erie Setiawan Musik Ulas

Album Langngo Keroncong Kremes: Renaisans Keroncong Madura

Apacapa Elsa Wilda

Islam Aboge Onje Purbalingga Menurut Perspektif Sosiologi Agama Dasar

Cerpen Ruly R

Cerpen: Balada Kesibukan

Apacapa apokpak N. Fata

Stop! Ngapain Banyak Baca?

Buku Penerbit Ulas

Buku: Embun yang Menari di Mataku

Puisi Sidik Karim

Puisi: Negeri Atalan

Apacapa MA Marzuqin

Apacapa: Ngobrolin Gus Dur: “Gus Dur, Sastra dan Wanita”

Apresiasi

Puisi – Tentang Situbondo

Cerpen Hendy Pratama

Cerpen : Siapa yang Bernyanyi di Kamar Mandi?

Buku Cahyo Saputro Resensi Ulas

Resensi: Lelaki, Cinta, dan Masa Lalu

Dani Alifian Puisi Sastra

Puisi: Tamadun Semu Karya Dani Alifian

Ahmad Maghroby Rahman Puisi

Puisi: Di Stasiun Sebelum Peluit

Apacapa Esai Haryo Pamungkas

Komitmen Literasi untuk SDM Unggul

Uncategorized

7 Tips Mengatasi Pilek secara Alami

Puisi Saifir Rohman

Puisi Sya’ban