11 Rekomendasi dalam Kegiatan Temu Inklusi ke 5

 

Pelaksanaan Temu Inklusi ke 5 dilaksanakan pada  tanggal
31 Juli – 2 Agustus 2023 di Pondok Pesantren Salfiyah Syafi’iyah Sukorejo,
Situbondo, Jawa Timur.

Dalam seminar dan diskusi yang diselenggarakan peserta temu
inklusi juga memetakan situasi dan permasalah inklusi difabel di berbagai sektor
penghidupan. Atas sejumlah catatan, refleksi dan temuan tersebut. Peserta temu
inklusi 5 menyepekati dan menyampaikan rekomendasi yang dimandatkan kepada
semua pemangku kepentingan terkait untuk terlaksananya dan dapat kita
refleksikan bersama tingkat pencapaiannya dalam kurun waktu dua tahun ke depan.

Rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut:

1.    
Agar inklusi difabel sebagai arus utama di semua sektor
dicantumkan sebagai bagian dalam RPJPN Menuju Indonesia Emas tahun 2045, yang
penjabaran pelaksanaannya diterjemahkan melalui Rencana Aksi Nasional dan
Daerah Penyandang Disabilitas.

2.    
Agar memerintahkan Kementerian Dalam
Negeri untuk mendorong terbentuknya peraturan daerah serta Rencana Aksi Daerah
Penyandang Disabilitas di setiap Provinsi dan Kabupaten/Kota, melalui proses
penyusunan yang partisipatif.

3.    
Agar
memfasilitasi
terwujudnya
perlindungan hukum dan akses terhadap keadilan bagi
difabel, termasuk afirmasi terhadap
akses pembiayaan bantuan hukum, anggaran pendampingan, serta akomodasi yang
layak bagi
difabel
berhadapan dengan hukum.

4.    
Agar Bapak
Presiden menginstruksikan kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (PPPA) untuk membangun sistem perlindungan bagi perempuan dan
anak dengan disabilitas dengan kerentanan yang berlapis, serta percepatan
penyusunan Peraturan Pemerintah yang berpihak pada penyandang disabilitas.

5.    
Agar Bapak
Presiden menginstruksikan pembangunan IKN dengan konsep desain universal dan
aksesibilitas yang terintegrasi untuk menjadi model bagi pengembangan
aksesibilitas infrastruktur di berbagai wilayah lainnya di Indonesia.

6.    
Agar
menegaskan aturan untuk mempercepat perwujudan Desa, Kabupaten dan Kota
Inklusif hingga wilayah 3T, termasuk di dalamnya penyelenggaraan layanan dasar
dan sarana publik yang mudah diakses
difabel.

7.    
Agar Bapak
Presiden menginstruksikan kepada BPS dan Kementerian terkait untuk mempercepat
pembentukan data
difabel
satu sistem dalam Satu Data Indonesia yang akan memudahkan perencanaan di semua
sektor dalam pemenuhan hak penyandang disabilitas.

8.    
Agar
mengeluarkan kebijakan afirmasi perlindungan sosial bagi Penyandang Disabilitas
yang meliputi:

1)    
Jaminan
pembiayaan dan penerimaan dan fasilitasi pendidikan termasuk melalui
pembentukan unit layanan disabilitas di bidang pendidikan.

2)    
Jaminan
ketenagakerjaan termasuk akses pelatihan, jalur afirmasi, dan pembentukan unit
layanan disabilitas di sektor ketenagakerjaan, serta

3)    
Perluasan
jaminan pembiayaan kesehatan bagi Penyandang disabilitas dan perluasan manfaat
jaminan alat bantu serta layanan kesehatan yang inklusif. Pelaksanaan jaminan
tersebut agar merata penjangkauannya hingga mereka yang tinggal di panti-panti
rehabilitasi.

9.    
Agar Bapak
Presiden melalui organisasi, tokoh, dan gerakan keagamaan menggerakkan upaya
edukasi atas penerimaan, kesetaraan, penghapusan stigma
difabel, serta penguatan partisipasi difabel dalam kegiatan sosial
keagamaan, termasuk akses pada sarana ibadah berbagai agama
dan kepercayaan.

10. Agar
Bapak Presiden menginstruksikan kepada BNPB dan pihak terkait agar melakukan
upaya-upaya terukur dalam memastikan pelindungan
difabel dalam situasi bencana, darurat
kemanusiaan, kondisi atas dampak perubahan iklim, pengurangan risiko bencana
maupun upaya pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi. Upaya tersebut meliputi
penyesuaian kebijakan yang ada, serta koordinasi dan kolaborasi pentahelix
lintas sektor.

11. Agar
Bapak Presiden mengukuhkan Temu Inklusi sebagai agenda rutin yang mempertemukan
masyarakat
difabel
dan masyarakat sipil lainnya, Pemerintah, akademisi, swasta, dan pihak lainnya
memajukan praktik baik riset, serta inisiatif lain yang yang berkontribusi pada
pewujudan inklusi
difabel.

Penulis


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Puisi S. Mandah Syakiroh

Puisi-puisi S. Mandah Syakiroh: Mata

Aditya Ardi N Anwarfi Puisi

Puisi-puisi Aditya Ardi N: Memorabilia Wartel

Uncategorized

Lomba Menulis Cerpen Tema Air Mata

Gusfahri Puisi

Puisi: Labirin Kerinduan

Kakanda Redi Puisi

Puisi – Aviory

Puisi Syamsul Bahri

Puisi: Di Atas Tanah

Apacapa Feminis

Perempuan Cerdas Melawan Dating Abuse

Apacapa

Belajar, Bermain, Bergembira melalui Media Digital

Alexong Cerpen Robbyan Abel Ramdhon

Cerpen: Penghiburan Kosong

Cerpen M Firdaus Rahmatullah

Cerpen: Sebelum Kau Terjun Malam Itu

Apacapa

Self-Validate: Cara Ampuh Menjaga Kewarasan

Ahmad Zaidi Apacapa

Kepala Dusun Langai yang Peduli

Akhmad Idris Apacapa Esai

Investasi dan Hal-Hal yang Perlu Direnungkan Kembali

Aris Setiyanto Puisi

Puisi: Pendaki

Apacapa MA Marzuqin

Apacapa: Ngobrolin Gus Dur: “Gus Dur, Sastra dan Wanita”

Apacapa Esai Rahman Kamal

Memaknai Batik Ala Jomlo

Apacapa Haryo Pamungkas

Terapi di Warung Kopi

Baiq Cynthia Puisi

Puisi Niaga Bersama Tuhan Karya Baiq Cynthia

Dani Alifian Esai

Refleksi Harjakasi: Prostitusi Mesti Lenyap dari Kota Santri

Alexong Cerpen Dody Widianto

Cerpen: Nyallai Siwok